9 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Kargo Udara Ke Perbatasan Mulai Aktif

BatasNegeri – Penerbangan perdana perintis khusus untuk kargo dari Tarakan ke Long Bawan, dan Tarakan ke Long Ampung sudah dimulai. Penerbangan perdana ini menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) Rp 3 miliar.

Kepala bandara Juwata Tarakan, Asri santosa mengatakan angkutan kargo ini akan dilayani oleh Susi Air, mulai Sabtu ini hingga akhir Desember mendatang. Karena ini masuk dalam satu periode anggarannya. Saat ini menggunakan pesawat caravan dengan kapasitas minimal 800 kilogram (kg), dengan maksimal 1,5 ton.

“Barang-barang yang diangkut yakni membawa sembako seperti minyak, gula dan kecap. Yang pasti itu, kebutuhan sehari-harinya,” katanya.

Pihak bandara hanya berkewenangan untuk membawa saja, tetapi untuk teknisinya nanti akan tergantung dari pemerintah daerah masing-masing. Karena nantinya seandainya akan dijual kepada masyarakat, diharapkan harga menjadi lebih rendah dibandingkan biasanya. Karena harapannya, pihaknya inginkan adanya stabilitas harga, sesuai dengan komitmen pemerintah terhadap stabilitas harga.

“Mereka ini bekerja sama dengan dinas perdagangan. Mereka yang punya barang, lalu di-packing dan kami yang memeriksa,” ungkapnya.

Dalam sepekan nantinya akan melayani selama dua kali, rencananya jadwalnya yakni hari jumat dan juga selasa. Dengan jarak tempuh dari Tarakan sekitar satu jam. Rencananya, penerbangan akan dimulai dari Tarakan ke Long Bawan, setelah itu  Tarakan ke Long Ampung.

Pengoperasiannya juga dari APBN melalui Kementerian Perhubungan yang merupakan dana subsidi perintis dengan dana sekitar Rp 3,5 miliar. Yang digunakan khusus untuk pedalaman di kaltara, tetapi khusus untuk dua daerah saja. Memang penerbangan ini hanya sampai Desember nanti, ke depannya masih tergantung dari usulan pihaknya.

“Ini tergantung dari usulan kami, kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah. Kalau mereka masih membutuhkan, yah ini akan kami usulkan lagi ke Kementerian perhubungan,” jelasnya.

Nantinya pihaknya akan selalu kolektif dan evaluasi dengan pemerintah daerah dan kementerian. Dan jika masih membutuhkan akan diusulkan. Tetapi jika stabilitas pangan sudah lancar, maka pihaknya akan melakukan penghentian.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Regional Kalimantan Susi Air, Rendi Shamir mengatakan pihaknya menggunakan Cessna Caravan C208 kapasitas sampai dengan 1 kilogram. Tetapi melalui kajian, maksimal 800 kilogram di setiap penerbangannya. Nantinya keberangkatan seminggu sekali di Long apung setiap hari jumat, dan ke Long Apung setiap hari senin.

“Untuk penerbangan ini tidak boleh untuk membawa penumpang. Tetapi setelah memindah kargo tentu bisa mengambil penumpang lagi dengan kapasitas 12 orang,” ujarnya.[*]

(prokal.co)