6 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Sarana Kesehatan di Perbatasan Belum Memadai

BatasNegeri – Rangkaian kunjungan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada akhir pekan lalu untuk meninjau puskesmas yang tergabung dalam program peningkatan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Kemarin tiga puskesmas di Kabupaten Sambas yang berdekatan dengan perbatasan Malaysia-Indonesia menjadi tujuannya.

Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Untung Suseno Sutarjo menyebutkan bahwa meski sudah ada perubahan signifikan dalam sarananya, prasarananya masih menjadi Pekerjaan Rumah bagi Kemenkes. Yang paling utama adalah penambahan tenaga kerja.

“Kalau lihat puskesmasnya bagus sekarang. Saya rasa sih ini sudah cukup, tinggal sdm nya aja yang kurang ya, kita perlu tambah. Alhamdulillah sekarang udah ada jalan, meskipun jalannya nggak bagus ya tadi kita lihat, mungkin nanti kalau jalannya lebih baik lagi, pasti akan lebih banyak lagi perawatnya,” tutur Untung saat meninjau puskesmas di desa Temajuk, Sabtu (26/5/2018).

Di desa Temajuk terlapor hanya memiliki 5 tenaga kesehatan dan satu dokter berstatus pegawai tidak tetap (PTT). Kemudian di puskesmas selanjutnya yaitu puskesmas Paloh punya 60 tenaga kesehatan namun hanya satu dokter umum.

Sedangkan di puskesmas Sajingan Besar yang cukup dekat dengan Pos Lintas Batas Negara Aruk disebut sudah sangat bagus infrastrukturnya. Namun masih lagi-lagi terkendala di tenaga kesehatan dan peralatan, Untung menyebut akan memasukkannya dalam satu paket dan diurus lewat pemerintah daerah.

“Yang kedua emang menjaga sistim ya supaya cepat bersih. Ini kan sayang bangunannya bagus, kemudian ya sudah elok gini mestinya ya bersih lah ya, orang jangan buang sampah sembarangan. Tinggal pelaksanaannya aja lebih baik lah,” ungkapnya lagi.

Letak gedung rawat inap dan rawat jalan dari puskesmas Sajingan Besar juga cukup ia permasalahkan. Untung menyebut akan menangani hal tersebut dan melihat gedungnya yang cukup besar kemungkinan akan ditambahkan unit lain di salah satu gedung.

Walaupun tenaga kesehatan masih menjadi masalah utama, puskesmas di Kabupaten Sambas masih cukup terbantu dengan adanya tim Nusantara Sehat (NS) yang akan mengabdi selama dua tahun. Kecuali di puskesmas Temajuk, yang baru saja tim NS terakhirnya selesai bertugas dan belum bisa mendapatkan tim lagi karena registrasi puskesmas induknya belum dikonfirmasi.

“Bayangin deh di perbatasan itu seluas apa, jarak antara satu rumah dan yang lain hampir sekilometer jauh jauh, dan itulah yang harus dicover pemerintah. Nah itu satu Indonesia, terus kalau nanti misal ada apa-apa langsung banyak bully, dibilang pemerintah nggak peduli, nggak mikirin, padahal untuk ngecover itu kan butuh waktu,” tandas Busroni, Kepala Bagian Opini Publik, Peliputan, dan Produksi Komunikasi Kemenkes RI, kepada detikHealth.

Warga perbatasan cenderung lebih memilih berobat ke negara tetangga lantaran penanganan serta peralatan mereka yang disebut lebih bagus dan lengkap. Oleh karena itu, harapannya ke depan dengan perbaikan puskesmas-puskesmas ini dapat membuat warga semakin nyaman berobat di negara sendiri.[*]

detik.com