BatasNegeri – Mahalnya kebutuhan pokok di perbatasan Indonesia-Papua Nugini menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan.
Tak hanya itu, menjelang Lebaran yang akan datang, warga di wilayah perbatasan seakan dikeluhkan dengan naiknya harga-harga kebutuhan di daerah tersebut.
Kendati demikian, keberadaan pasar murah yang digelar satgas sesuai instruksi langsung dari Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono di daerah tersebut, dinilai efektif dalam mengatasi tingginya harga kebutuhan menjelang Lebaran.
Hal tersebut, dikatakan oleh Danpos 3/B Ninatie, Letda Inf Suwandi ketika berada di lokasi pasar murah yang digelar di kampung Ninatie, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Kamis (14/6/2018).
Pelonjakan harga di lokasi itu, kata Suwandi, disebabkan beberapa faktor, terutama sulitnya jalur yang akan ditempuh ketika hendak memasuki kampung tersebut.
“Sebelum ke kampung ini (Ninatie), harus melewati beberapa wilayah lainnya. Apalagi, medannya juga sulit dilalui kendaraan,” jelasnya. “Sebagian barang di sini, kita angkut menggunakan kuda,” tambahnya.
Alhasil, dalam waktu tempo 30 menit saja, kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tersebut, ludes tak tersisa. Lucas (36), mengakui jika kebutuhan pokok di pasar murah tersebut harganya sangat jauh dari harga di pasaran.
Tidak hanya murah, kata Lucas, kualitas kebutuhan pokok di pasar tersebut juga sangat bagus. “Harganya jauh lebih miring, mudah-mudahan kegiatan seperti ini sering diadakan,” ujarnya.[*]
beritajatim.com
More Stories
Belajar dari Rote: Sekolah di Perbatasan, Ilmunya dari Penjuru Dunia
Dampak kemarau di perbatasan Indonesia-Timor Leste
Nelayan Johor Keluhkan Polusi dan Ikan yang Berkurang, Causeway Singapura-Malaysia Disebut Biang Keladinya