BatasNegeri – Tiga warga di perbatasan Aruk, Sajingan, Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia ditangkap jajaran Polres Sambas. Ketiga pria masing-masing berinisial TSP (29), FK (39) dan JN (44) ini ditangkap karena melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap sopir kendaraan angkutan yang tak memiliki trayek di daerah perbatasan Aruk.
Diberitakan Rakyat Kalbar, Kapolres Sambas, AKBP Cahyo Hadiprabowo SH SIk melalui Wakapolres Kompol Jovan R Sumual menerangkan, ketiga pelaku masing-masing memiliki peran. “TSP sebagai tukang pungut uang, FR bertugas sebagai bendahara dan JN yang menyimpan uang,” jelasnya kepada sejumlah wartawan, Selasa (12/6/2018).
Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc mengapresiasi Polses Sambas atas keberhasilannya memberantas pungli. “Saya atas nama Pemkab Sambas mengapresiasi tindakan dari Polres Sambas yang telah berhasil mengamankan aksi pungli,” tuturnya. Praktik ini, kata Atbah, harus menjadi perhatian serius. Sebab jika terus dilakukan akan membuat keresahan bagi masyarakat.
“Ini harus ditindak. Sebab border kita masih baru. Jangan sampai ada tindakan semacam ini. Karena bisa membuat keresahan masyarakat,” ungkapnya. Menurut dia, hampir 100 ribuan masyarakat yang pulang melalui Border Aruk. Jika praktik pungli ini dibiarkan, tentu akan mencoreng nama Kabupaten Sambas.
“Saya sudah melakukan pemantauan arus mudik di PLBN (Border) Aruk, hampir seratus ribuan masyarakat yang pulang kampung lewat sana. Maka untuk ini kita harus menjaga jangan sampai ada praktik pungli yang merugikan masyarakat,” pintanya. Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Sambas Lerry Kurniawan Figo juga mengapresiasi kinerja Polres Sambas yang juga bergabung dalam Tim Satgas Saber Pungli ini.
“Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Karena praktik pungli yang dilakukan oleh oknum secara ilegal dan terorganisir. Praktik ini sebenarnya sudah berjalan cukup lama bahkan selama ini seakan dibiarkan dan tidak berani tersentuh sama sekali,” katanya.
Tindakan para pelaku ini, memang sangat meresahkan dan merugikan masyarakat. Khususnya warga Sambas yang pergi dan pulang dari negara tetangga. Bahkan pungli ini sangat merusak citra Kabupaten Sambas sebagai daerah perbatasan.
“Miris sekali. Kasihan warga kita karena di daerahnya tidak ada pekerjaan, mereka mencari nafkah dan sebagai pahlawan devisa di Negara tetangga. Eh ini malah diperas dan dieksploitasi,” kesalnya. Maka dari itu, dia meminta aparat kepolisian untuk terus melakukan sidak dan monitoring secara berkala. “Kita dukung terus Satgas Saber Pungli dalam memberantas segala praktik pungli. Sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman dalam menjalankan aktifitasnya,” pungkasnya.[*]
prokal.co
More Stories
Kembangkan Pertanian Modern di Aceh, ‘Amanah’ Salurkan 50 Ribu Bibit
Kalimantan Menuju Ekonomi Hijau
Petrokimia Gresik Dukung Pertanian Produktif di Timor Leste