6 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

SOA di Perbatasan dan Pedalaman Malinau Batal Terealisasi

BatasNegeri – Masyarakat daerah pedalaman dan perbatasan yang ada di wilayah Kabupaten Malinau dipastikan tidak akan dapat menikmati penerbangan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang maupun penumpang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau. Sebab, kegiatan yang sudah dialokasikan dan dibiayai APBD Kabupaten Malinau tahun 2018 ini batal terealisasi. Hal ini disebabkan dikarenakan tidak adanya maskapai penerbangan yang mampu melayani rute Malinau ke daerah perbatasan.

Kabag Ekonomi Setkab Malinau Yuli Triana menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan dua kali pelelangan kepada maskapai penerbangan yakni Susi Air. Namun, tidak menemukan solusi.

“Jadi untuk SOA APBD Kabupaten sudah dilakukan dua kali pelelangan namun gagal,” saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (21/6/2018) siang usai inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang lebaran Idul Fitri 1439 Hijriah/2018 masehi.

Yuli Triana menjelaskan, sesuai survei pasar yang dilakukan oleh koordinator wilayah Kementerian Perhubungan yang ada di Tarakan, tidak ada satu pun maskapai penerbangan yang siap melayani rute di Malinau. “Karena untuk pesawat perintis ini juga terbatas. Selain di Papua, di Malinau ini yang melayani hanya Susi Air dan MAF. Sedangkan MAF tidak bisa, lantaran harus melalui proses izin dari Kementerian Perhubungan,” tegasnya.

Menurutnya, selama ini tim telah berupaya melakukan konsultasi dan koordinasi dengan pihak Kementerian mengenai SOA tersebut. Bahkan, saat itu dari Kementrian Perhubungan menyatakan bisa penunjukan langsung dari survei pasar maupun maskapai MAF. “Sementara dalam proses agar bisa terealisasi. Kami mendesak, tapi nyatanya ada perubahan. Sehingga ada pertimbangan dari Kementerian Perhubungan,” jelasnya.

Pertimbangan yang diambil dari Kementerian Perhubungan, kata dia, untuk SOA barang yang ingin dijalankan oleh pemerintah daerah diambil alih langsung oleh pemerintah pusat. Perubahannya itu, akan diakomodir oleh dana APBN. Sehingga saat ini penerbangan yang telah dijadwalkan diambil oleh Kementerian Perhubungan untuk melayani 5 rute pelayanan perintis tersebut. Dari lima rute penerbangan tersebut saat ini sedang dikelola oleh Kementerian Perhubungan. “Dan itu sudah ada keputusan dari Kementerian perhubungan. Adapun lima rute itu, Malinau-Data dian, Malinau-Sungai Boh, Malinau Long Sule, Malinau Long Alongo dan Malinau-Pujungan,” sebutnya.

Sementara anggaran yang telah dialokasikan senilai Rp 5 miliar tersebut, disebutkan Yuli, agar tidak menjadi silpa di dalam tubuh APBD mendatang pihaknya berencana akan mengalihkan anggaran tersebut untuk alokasi kegiatan lainnya. “Kami sudah laporkan ke tim Banggar. Karena anggaran itu tidak bisa dilaksanakan. Jadi melalui tim Banggar lagi untuk mengalokasikan kegiatan-kegiatan lainnya,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya juga bersyukur karena pemerintah pusat juga telah membantu penerbangan perintis untuk angkutan barang maupun penumpang. Pemkab Malinau sangat berterima kasih karena telah diambil alih oleh pemerintah pusat. Tinggal, hanya melakukan pengawasan penerbangan tersebut apakah sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. “Tujuannya agar masyarakat di perbatasan bisa terlayani semuanya. Jadi itu yang akan kami awasi lagi,” tukasnya.[*]

prokal.co