BatasNegeri – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Papua Nugini (PNG) Rimbink Pato pada Kamis sore (19/7/2018) untuk membahas soal wilayah perbatasan kedua negara.
Pada kesempatan itu, Rimbink Pato menegaskan kembali komitmen negaranya mendukungan integritas wilayah Negara Kesatuan RI.
Namun disisi lain Menlu PNG itu juga meminta dukungan Indonesia atas berbagai kegaiatan peningkatan kapasitas Melanesian Spearhead Group (MSG) khususnya terkait kapasitas Sekretariat MSG.
“Kami akan mendirikan sekolah bahasa di berbagai kota yang akan mengajarkan beberapa bahasa asing termasuk bahasa Indonesia,” kata Rimbink.
Menlu RI, Retno Marsudi mengatakan, selama ini Papua Nugini merupakan salah satu negara yang secara rutin menjadi bagian dari program kerja sama teknis dan pengembangan kapasitas Indonesia. Program pelatihan kerja sama teknis yang dilaksanakan antara lain di bidang pembuatan batik, manajemen acara dan protokol, pengembangan produksi makanan, multimedia, kerajinan tangan, pariwisata, otomotif dan pengembangan hutan gambul dan restorasi pantai. Sejak 1999 hingga Agustus 2016 terdapat 276 masyarakat PNG yang telah ikut dalam 105 program tersebut.
“Program ini juga merupakan pencerminan bagian dari komitmen Indonesia sebesar USD 20 juta untuk peningkatan kapasitas negara-negara pasifik tahun 2014-2019,” tegas Retno.
Terkait pengelolaan wilayah perbatasan perbatasan Indonesia-Papua Nugini, dia mengatakan wialayah perbatasan menjadi kepentingan bersama di kawasan dan bersepakat untuk meningkatkan koordinasi dalam memperjuangkan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama.[*]
berbagai sumber
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI