BatasNegeri – Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan di wilayah perbatasan harus dilihat secara komprehensif untuk menciptakan konektifitas dan mewujudkan peradaban manusia yang lebih baik.
“Jadi, tidak tepat jika pembangunan hanya dilihat sebatas pembangunan fisik infrastruktur semata. Padahal, nilai yang jauh lebih penting adalah membangun batinnya bahwa mereka bagian dari Indonesia,” ujarnya.
Karena menurut dia, mungkin selama ini mereka bertanya-tanya bahwa negara tidak hadir. Sehingga, kehadiran negara melalui pembangunan ini diharapkan sejalan dengan tumbuhnya rasa nasionalisme.
“Dia menjadi bangsa Indonesia yang semakin kuat. Mungkin yang tadinya bertanya-tanya misalnya kami ini orang Indonesia bukan sih? Itu makna yang paling dalam sebenarnya,” ujar mantan Panglima TNI ini.
Ia melihat dalam pengelolaan wilayah perbatasan kurang tepat jika hanya dilihat dari sisi keamanan, tapi akan lebih efektif jika wilayah perbatasan dibangun basis-basis perekonomian. Sebab, jika dibangun sektor perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, maka keamanan akan dikembangkan.
“Kalau pendekatannya hanya keamanan, maka sepanjang perbatasan akan dipasang manusia dengan alutsistanya. Jadi, saya pikir pendekatan kesejahteraan didahulukan dengan tidak meninggalkan faktor keamanan,” jelas dia.
Sementara Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Anwar Sanusi mengatakan pengelolaan dan pembangunan wilayah perbatasan harus diutamakan melalui dua pendekatan, yakni ekonomi dan keamanan.
“Kesejahteraan penting, tapi tidak bisa lepas dari pendekatan keamanan. Jangan sampai ekonomi bagus namun keamananya juga masih rawan,” kata Anwar.
Menurut dia, bagi pemerintah penting melakukan pemetaan potensi-potensi yang dapat dikembangkan di wilayah perbatasan untuk menunjang perekonomian. Sehingga, terjadi keselarasan antara pembangunan infrastruktur dengan pembangunan potensi daerah yang berujung kesejahteraan masyarakat di perbatasan.
“Dengan pembangunan yang optimal, mereka merasa menjadi bagian penting dari Indonesia dan tentunya rasa nasionalisme akan semakin menguat,” tandasnya.[*]
nasional.inilah
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia