5 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Lantamal Siap Tempatkan “Penjaga Laut” di Karang Unarang

BatasNegeri – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Kolonel Laut (P) Judijanto siap menempatkan personel di suar Karang Unarang, tepatnya di Ambang Batas Laut (Ambalat), Sebatik, Kabupaten Nunukan.

Hal ini ia katakan lantaran renovasi suar yang dilakukan pemerintah sejak tahun 2017 itu, saat ini sudah selesai 100 persen dan tinggal menunggu peresmian yang akan dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Jadi sudah rampung renovasinya, akan kami tempatkan 10 orang personel di sana,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia katakan, dengan adanya renovasi yang dilakukan pemerintah tersebut, tentu pihaknya juga sangat bersyukur. Sebab jika tidak direnovasi, maka suar tersebut juga akan sulit dioptimalisasi.

“Jika kondisinya masih kayu, masalah cuaca juga akan mempengaruhi keutuhannya. Sekarang kan sudah beton dan itu artinya sudah ada tempat yang nyaman dari sebelumnya,” sebutnya.

Dengan kondisi yang telah direnovasi, pihaknya juga memiliki daya pantau yang lebih jauh. Sebab suar saat ini lebih tinggi dari sebelumnya. “Dengan daya pantau yang lebih tinggi tentu upaya memantau keamanan wilayah kita juga akan lebih maksimal,” jelasnya.

Disinggung mengenai adanya wacana suar tersebut dapat dibuka untuk keperluan objek wisata, dirinya menegaskan bahwa hal tersebut tidak mungkin dilakukan, mengingat pembangunannya bukan diperuntukkan objek wisata.

“Tapi tetap kami terima bagi masyarakat kita yang akan berkunjung ke sana, meski demikian kami akan membatasi. Sebab tempatnya juga tidak terlalu besar,” sebutnya.

Terlepas dari itu, keberadaan suar itu tentu sangat bermanfaat. Sebab, menjadi tempat personelnya akan berjaga hingga berpatroli menjaga garis perbatasan wilayah perairan Indonesia. “Juga memandu kapal yang berlayar di seputar perairan Karang Unarang,” sebutnya.

Lanjut ia katakan, renovasi suar yang berada pada titik koordinat 04 derajat 00` 38,1” dan 118 derajat 04` 58,4” itu bukan tanpa hambatan. Ekstremnya cuaca di laut timur menjadi salah satu alasan pembangunan menara pengintai perbatasan ini sempat terhenti.

Selain itu habisnya perizinan operasi kapal tongkang menambah estimasi waktu penyelesaian semakin panjang. Kegiatan kembali dilakukan setelah kapal tersebut mengurus izin perpanjangan operasi untuk melanjutkan renovasi suar di Karang Unarang tersebut.[*]

prokal