BatasNegeri – Kegiatan literasi atau membaca dan menulis, menjadi pendukung dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Indeks literasi pun menjadi ukuran dalam penghitungan standar intelektualitas dalam skala nasional.
Nah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara pun berupaya agar literasi masyarakat dapat merata. Kepala Disdikbud Kaltara Sigit Muryono, mengungkapkan, program peningkatan literasi di Bumi Benyanta cukup banyak dengan konsep digital dan non digital.
“Implementasi di Kaltara terdapat program bernama Inovasi, berasal dari kerja sama Australia dan Indonesia,” ucapnya, kemarin (11/9).
Adanya program tersebut dapat mendukung upaya pemerataan sampai dengan wilayah perbatasan. Dikarenakan program yang dilaksanakan tersebut, sebagai pilot project sederhana, untuk konteks literasi lokal di Kaltara.
Meskipun demikian, diakuinya, pemahaman literasi di wilayah perbatasan menjadi tugas berat untuk bisa terlaksana. Tapi, hal itu tidak mengendorkan peran serta Disdikbud Kaltara dalam upaya memberantas buta aksara di provinsi termuda ini.
“Wilayah perbatasan tetap didukung sepenuhnya. Apalagi ada satuan Karya Widya Budaya Bakti, sebagai gerakan literasi agar kita bebas buta huruf,” jelasnya.
Sigit menilai, geliat di wilayah perbatasan perlahan-lahan sudah bagus. Tinggal mengatur dengan baik saja. Selain itu, Disdikbud berupaya saling bersinergi dengan komunitas-komunitas membaca yang sudah ada di Bumi Benuanta.
Dia juga mengatakan, adanya komunitas yang berisi generasi muda dapat membantu dan mempercepat perluasan literasi, terutama di lokasi-lokasi yang sulit terjangkau. Komunitas tersebut jadi relasi bagi Disdikbud Kaltara, sehingga target pemerataan literasi dapat tercapai maksimal.[*]
(prokal.co)
More Stories
Proyek Basilika dan Gereja di IKN Telan Anggaran Rp 704,9 Miliar
RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal
Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang JBC ke-38