BatasNegeri – Radio Republik Indonesia sebagai radio diplomasi di wilayah perbatasan, perlu memberikan peran penting bagi masyarakat perbatasan.
Kepala RRI Atambua Polly Laiyan mengatakan, melalui peran RRI sebagai radio diplomasi, masyarakat perbatasan bisa mengetahui sejauh mana pelaksanaan program Pemerintah. Senin (17/9/2018).
” Karena apa di dalam Nawacita Presiden Jokowi bagaimana siaran kita harus selalu menyentuh seluruh aspek di wilayah-wilayah perbatasan. Untuk apa itu, supaya bisa menanamkan integritas Nasionalisme masyarakat kita di perbatasan. Mereka tidak hanya menerima informasi dari luar tetapi juga secara penuh dari Negara kita Republik Indonesia,” Ungkap Polly.
Sementara menyangkut penguatan RRI sebagai radio publik di tapal batas RI-Timor Leste, Kepsta Atambua menambahkan, diharapkan tahun ini untuk daya jangkauan siaran bisa mengudara dari sebelumnya 1 kilo watt akan di tingkatkan menjadi 5 kilo.
” Daya kita tadinya hanya 1 kilo, itu akan ditingkatkan menjadi 5 kilo karena perangkat itu memang sudah terpasang, kita tunggu saja kapan itu launcing. Tekad kita kan jelas apakah RRI maupun Pemerintah sudah akan mengatasi wilayah-wilayah Blank Spot,” Tandasnya.[*]
(rri.co.id)
More Stories
Proyek Basilika dan Gereja di IKN Telan Anggaran Rp 704,9 Miliar
RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal
Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang JBC ke-38