BatasNegeri – Gencarnya Pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, tidak berarti pembangunan sumber daya manusia diabaikan. Melalui program ‘Guru Garis Depan’ (GGD), yang pertama kali diluncurkan pada 2015, Pemerintahan Jokowi hingga saat ini sudah mengirimkan 7.093 guru ke garis depan negara. Mereka adalah para guru yang pernah atau lulus sarana mengajar di 3 T dan pernah menjalani program profesi guru (PPG).
Dari 7.093 guru, terdapat sejumlah tenaga GGD yang saat ini bertugas di wilayah Kalimantan, yaitu Kalimantan Barat 1.492 orang, Kalimantan Tengah 39 orang, Kalimantan Selatan 96 orang, Kalimantan Timur 13 orang, dan Kalimantan Utara 40 orang.
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Utara, Ambo Intang berharap program Guru Garis Depan di Kaltara dapat menyelesaikan persoalan pendidikan di wilayah itu, terutama di daerah-daerah yang masuk kategori tertinggal, terbelakang dan terisolasi, sehingga kualitas pendidikan di pedalaman dan di perbatasan Indonesia-Malaysia mampu bersaing dengan yang berada di wilayah perkotaan.
“Solusi lain agar guru di daerah 3T bisa bertahan terus adalah mengutamakan putra-putri daerah setempat,” ujar Ambo.
Ambo juga meminta agar Pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan akan jaringan komunikasi dan internet di daerah perbatasan.
“Apalagi, di era modern saat ini tidak ada alasan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dengan menggunakan jaringan. Sinergitas Pemda dan Pemerintah Pusat seharusnya dibangun dalam menyelesaikan persoalan itu,” ujarnya.[*]
More Stories
Satgas Yonif 741/GN Amankan Granat Aktif dari Warga Perbatasan RI-Timor Leste
Personel Yonkav 12/BC Bantu Masyarakat Cor Jalan Di Perbatasan RI-Malaysia
TNI-POLRI Kerjasama Susun Kajian Pertahanan Perbatasan Negara dalam Mendukung IKN