5 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Menangkal Human Trafficking, Narkoba dan Terorisme di Perbatasan

BatasNegeri – Anggota DPD RI Sekaligus MPR RI Dapil Provinsi kepulauan Riau, Djasarmen Purba, SH menyoroti pada faktanya Batam atau Provinsi Kepulauan Riau sebagai daerah yang berbatasan dengan banyak Negara, terutama Singapura dan Malaysia, menjadi pintu gerbang utama lalu lintas dan penetrasi berbagai bentuk kejahatan transnasional, terutama terhadap Traficking, Narkoba dan Terorisme.

Tiga label kejahatan ini menurutnya bukan hanya bertingkat Nasional atau wilayah ASEAN saja, bahkan telah mencapai ke jenjang internasional. Hal ini disampaikan oleh Anggota DPD Komite I tersebut, dalam kesempatan sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI, yang diselenggarakan bersama Komunitas Pekerja K3 Kota Batam pada hari sabtu15 September 2018 lalu, dengan mengambil tempat di Kampus LPK Migasisndo Academy, Sekupang Batam.

Pada acara tersebut, Djasarmen Purba, SH menekankan kembali keharusan dan signifikansi dari segi manfaat, dalam hal menerapkan dan membudayakan nilai-nilai Pancasila, UUD negara RI 1945, Negara kesatuan Republik Indonesia(NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika dalam menangkal berbagai masalah yang ditimbulkan oleh penetrasi dan efek samping dari munculnya berbagai kejahatan transnasional. ”Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini adalah sebuah upaya yang bersifat Ad-Hoc dalam hal menjaga nasionalisme, nilai nilai kebangsaan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia ”tegasnya.

”Namun, upaya permanentnya adalah dari segi peraturan perundang-undangan pemerintah, dalam hal berbagai isu-isu yang berkaitan dengan perbatasan yang sebenarnya sudah diakomodir oleh UU no 43 tahun 2008, tentang batas wilayah negara dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun2010 yang membentuk Badan Nasional Pengelola perbatasan (BNPP). Kepada seluruh peserta sosialisasi, Djasarmen Purba, SH menghimbau bahwa semua warga Negara memiliki kedudukan dan tanggung jawab yang sama dalam hal mengamalkan Nilai Nilai terkandung dalam empat pilar kebangsaan tersebut.

“Hampir seratus persen kita hapal dengan Pancasila, proklamasi dan sumpah pemuda. Tentu pengamalan dari nilai-nilai tersebut menjadikan penentu dan tidak sia-sia, melainkan terus tumbuh dan subur bahkan diwariskan kelak kepada anak dan cucu generasi penerus kita,”Ungkapnya.[*] 

(suara-publik.com)