BatasNegeri – Pembangunan infrastruktur di perbatasan Indonesia-Malaysia yang berada di wilayah Kalimantan Utara, secara perlahan mulai menunjukkan perkembangan. Bahkan, jalan yang menghubungkan Long Midang-Long Bawan di Krayan, Kabupaten Nunukan, kini sudah beraspal.
Meski demikian, Ketua DPRD Kaltara Marten Sablon tetap meminta pemerintah serius memperhatikan wilayah perbatasan. Menurutnya, bukan hanya pembangunan infrastruktur yang harus menjadi perhatian sehingga warga di perbatasan benar-benar merasakan kehadiran pemerintah. Namun, yang tidak kalah penting bagi Marten adalah sarana dan prasarana mendukung aparat keamanan yang bertugas di perbatasan.
Dia mencontohkan pemeriksaan yang dilakukan petugas keamanan di perbatasan terhadap keluar masuk orang dari wilayah Indonesia ke Malaysia maupun sebaliknya. Aparat keamanan di perbatasan, kata dia, tidak dilengkapi peralatan seperti metal detektor.
“Seperti di Krayan itu harusnya mereka dibekali metal detektor. Baik untuk mendeteksi narkoba atau barang lainnya,” ujar Marten Sablon, Selasa (20/11).
“Pemerintah harus hadir sepenuhnya di perbatasan, karena wajah Indonesia di mata negara lain, ya perbatasan,” sambungnya.
Terkait pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), dia menilai memang sangat penting. Karena sebagai salah satu solusi agar pelayanan di titik perbatasan bisa lebih terintegrasi.
“Tidak bisa kita pungkiri mobilitas masyarakat di perbatasan begitu tinggi sehingga melahirkan sejumlah potensi pelanggaran. Makanya kita mau PLBN itu dibangun, biar semua pelayanan bisa lebih maksimal. Lalu lintas di perbatasan bisa jadi lebih tertib,” bebernya.
Pentingnya alur mobilitas di perbatasan untuk lebih ditertibkan. Menurutnya, selain untuk menjaga kedaulatan negara, juga untuk memberikan garansi keamanan wilayah Kaltara. Apalagi, sepengetahuan dia, selama ini banyak penyelundupan narkoba melalui wilayah perbatasan Kaltara.
Dengan tertibnya keluar masuk orang di perbatasan, kata Marten, maka dapat mengantisipasi maraknya penyelundupan narkoba melalui perbatasan. Jika selama pintu-pintu di perbatasan bisa dijaga dengan ketat, dia yakin tidak hanya narkoba yang bisa dibendung masuk Kaltara, hal-hal lain yang selama ini dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab dapat dicegah.
“Ancaman penting untuk diantisipasi sejak dini. Jangan sampai karena kita lambat memperbaiki sistem keamanan di perbatasan bisa jadi celah nantinya,” ujarnya.[*]
(prokal.co)
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI