21 September 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

ilustrasi - peresmian jembatan gantung di Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9/2017). Foto-dok.PUPR

Menteri PUPR: Indonesia Masih Butuh Ratusan Jembatan Gantung

BatasNegeri – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan pihaknya telah membangun 164 buah jembatan gantung sepanjang tahun 2018 ini.

“Dan masih diperlukan ratusan jembatan gantung lagi agar tidak ada lagi jembatan “Indiana Jones” di Indonesia,” kata Basuki, dikutip dari keterangan resmi, Ahad, 9 Desember 2018.

Basuki menjelaskan, pada kurun waktu 2015 hingga 2018, telah dibangun sepanjang 3.432 kilometer jalan baru, seperti perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT yang melebihi target 2.650 Km hingga 2019.  Selain itu, telah dibangun jembatan dengan total panjang 39.798 meter melebihi target 29.859 yang semula akan diselesaikan tahun 2019.

Pembangunan infrastruktur ini, diyakini Basuki, dapat mempersatukan Indonesia, terutama dari sisi konektivitas. Sementara untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional, Basuki mengatakan saat ini telah rampung pembangunan 17 bendungan dari target pembangunan 65 bendungan hingga 2019.

Selain itu, juga dibangun sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi termasuk melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) salah satunya SPAM Umbulan yang akan mensuplai air bagi masyarakat Jawa Timur yakni di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik dan sekitarnya.

Penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilakukan bekerjasama dengan stakeholder lain seperti asosiasi pengembang, pemda, dan perbankan dalam Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan sejak tahun 2015. “Progresnya setiap tahun meningkat, dimana untuk tahun  2018 mencapai diatas satu juta rumah yakni sebesar 1.041.323 unit,” ujar Basuki.

Selain itu, Basuki mengatakan pembangunan infrastruktur yang menjadi program prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke depannya juga akan menjadi modal bagi generasi muda atau milenial untuk lebih berdaya saing. Generasi milenial akan jadi penentu masa depan Indonesia Emas tahun 2045.

“Misalnya, tersambungnya Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pabrik utama,” kata Basuki.[*]

Sumber : tempo.co