BatasNegeri – Pedangdut ibukota Ikke Nurjanah menghibur masyarakat perbatasan Indonesia dan Malaysia serta Brunei Darussalam yang hadir pada acara festival musik Wonderful Indonesia di Entikong, Minggu (8/12/2018).
Imbasnya, Lapangan PLBN Entikong ini menjadi lautan manusia. Mereka terlihat antusias menyambut aksi Ikke Nurjanah yang menyanyikan sekitar 8 lagu. Lebih menarik lagi, sebanyak 45,5% pengunjung datang langung dari Malaysia. Angka riilnya sebanyak 1.365 orang. Fakta ini menjadi garansi terbaik devisa dan perputaran ekonomi di sana.
Berbagai latar belakang dari kedua negara memang berkumpul di Festival Musik Wonderful Indonesia. Diantara yang hadir tampak para Pejabat Daerah, Kastam, Imigrasi, Balai Polis, Penguasa JPJ, dan Penguasa Pertanian Tebedu. Hadir juga Pengarah Kementerian Luar Negeri Malaysia Deddy Faisal Ahmad Salleh. Konsulat Jenderal RI di Kuching mengirimkan 3 perwakilannya.
Acara ini bagus untuk memupuk hubungan yang lebih erat antara masyarakat di Sarawak (Malaysia) dan juga diperbatasan Indonesia, khususnya Entikong. Kami melihat Indonesia sebagai negara yang sangat aman serta punya keragaman etnis dan budaya yang tidak jauh beda dengan di Sarawak,” ujar Deddy Faisal Ahmad Saleh.
“Festival seperti ini bagus untuk meningkatkan hubungan 2 negara. Sebab, budaya Entikong dan Tebedu ini mirip. Sama-sama memiliki etnik Dayak. Di sekitar perbatasan ini, musik dangdut memang sangat populer,” timpa Wakil Camat Tebedu, Serawak, Malaysia, Bai Dungak.
Kehadiran massa besar dalam Festival Musik Wonderful Indonesia ini menjadi sinyal positif. Sebab, arus perputaran uang masyarakat Entikong ikut bergerak cepat. Melihat profil pasar Malaysia secara umum, kemampuan spending mereka mencapai USD139,01 per hari atau USD5,8 per jam. Dari acuan ini dan jumlah 908 wisman, diperkirakan festival ini memberikan input ekonomi minimal USD5.259,2 per jam.
“Mendatangkan wisman melebihi dari target tentu sangat bagus. Daya tarik Ikke Nurjanah di Entikong ini memang kuat. Dan, muara dari penyelenggaraan event ini adalah inkam bagi masyarakat. Ada nilai transaksi besar. Berapapun jumlahnya, masyarakat Entikong merasakan langsung impact positif berupa inkam,” tegas Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani.
Konsulat Indonesia di Kuching, Sarawak terus mempromosikan pariwisata tanah air ke ranah internasional. Strategi promosi wisata Indonesia yang dilakukan KJRI Kuching salah satunya melalui Famtrip, yaitu mengajak awak media di Sarawak mengunjungi sejumlah objek wisata tanah air.
“Kalau untuk wisata perbatasan, kami selalu mengundang wisatawan dari masyarakat Sarawak untuk ke acara-acara yang digelar di perbatasan. Tidak cuma saat Festival Wonderful Indonesia, kami juga mengundang ke acara-acara lainnya,” ungkap Konsul Bidang Ekonomi KJRI Kuching, Irhamna Fitria.[*]
Berbagai sumber
More Stories
Batam Akan Dapat Limpahan 50 Ribu Pegolf Asing, Buntut Penutupan Sejumlah Lapangan Golf di Singapura
Desa Wisata Jaboi Sabang Masuk 50 Besar ADWI
Desa Wisata Bukit Batu, Destinasi Sejarah Maritim Indonesia di Bengkalis