BatasNegeri – Aktivitas ekspor barang industri dari Idonesia ke negara Timor Leste menempati posisi paling besar yakni 96 persen dibandingkan ekspor barang non industri.
Jumlah ekspor barang juga lebih besar dibandingkan impor barang. Kondisi ini lantaran di Timor Leste belum punya industri.
Kepala Bea Cukai Atambua Tribuana mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Senin (7/1/2019).
Menurut Tribuana, barang yang ekspor ke Timor Leste didominasi barang industri yang berasal dari Jawa seperti pakaian, alat elektronik, helm dan aksesoris.
Sedangkan barang lokal yang diekspor ke Timor Leste yakni, barang maubeler dan dan ikan kering. Dalam seminggu tercatat sekitar lima ton ikan kering dieskpor ke Timor Leste. Ikan tersebut lebih banyak berasal dari Makasar.
Sementara untuk impor barang dari Timor Leste ke Indonesia jumlahnya masih kecil. Dari Timor Leste biasanya impor hasil bumi seperti kopi.
“Dari Timor Leste kecil saja. Hasil bumi saja yang masuk seperti kopi,” kata Tribuana.
Menurut Tribuana, aktivitas eskpor dan impor barang tidak dibatasi sepanjang memenuhi dokumen. Namun ada beberapa jenis barang yang dilarang seperti senjata.
Ditanya mengenai aktivitas dagang di perbatasan oleh masyarkat setempat, Tribuana mengatakan, sejauh ini aktivitas dagang tetap berjalan normal. Warga di sekitar perbatasan bisa melakukan aktivitas bisnis di sekitar daerah perbatasan dengan syarat satu kali transkasi maksimal 50 dollar.
Menurut Tribuana, Kantor Bea Cukai Atambua menangani beberapa lokasi yakni, PLBN Motaain Pos Turiscain di Kabupaten Belu, PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka serta PLBN Wini, Pos Napan dan Pos Haumeniana di Kabupaten TTU.[*]
tribunnews
More Stories
Pembangunan Tercepat 1.000 Unit Apartemen di IKN Sudah Siap Dihuni ASN
Penyelundupan 408 Kaleng Miras di Gagalkan Satgas Yonarmed 11 Kostrad Di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Antisipasi Pelintas non-Prosedural, Pensiunan Petugas Imigrasi Bantu Perkuat Pengawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia