BatasNegeri – Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan akan berupaya mempercepat arus transportasi, kapal fery lintas negara, dengan rute Maritaing Alor, NTT – Dili Timor Leste.
“Saya akan berupaya mempercepat arus penyebrangan lintas negara ini dalam tahun ini juga,” katanya usai memberikan pemaparan materi pembangunan ekonomi kepada para pengusaha di Graha Pena, Kupang, Selasa (16/1/2019).
Saat aturan terkait ini sedang digodok Dinas Perhubungan NTT dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan ( BNPP). “Mereka lagi kerja dan harapan saya cepat terealisisasi ,” kata Viktor.
Dia mengatakan dengan adanya penyebrangan lintas batas ini akan sangat membantu perkembangan ekonomi masyarakat NTT. Selain itu juga memudahkan sesame saudara antara Alor NTT yang masih bertalian saudara dengan Timor Leste.
Karena kapalnya hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk jangkau Dili. Masyarakat bisa menggunakan jasa ini untuk berdagang.
Selain itu memudahkan untuk bersilaturahmi. “Ingat Di Dili, ada kampung Alor sejak zaman Portugis, Timtim berintegrasi dengan Indonesia 1975 lalu,” kata Viktor BUngtilu Laiskodat.
Karena kata Viktor Bungtilu Laiskodat, Negara Negara Timor Leste sudah siap dan tinggal menunggu proses dari Indonesia.
“Saya sudah berbiscara dengan pejabat Timor Leste. Mereka siap kapan saja. Hanya menungu dari kita Indonesia. Untuk jelasnya bisa tanya pada staf saya yang mengurus ini yakni Dinas Perhubungan,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan NTT, Isak Nuka mengatakan sesunguhnya angkutan penyebrangan antar Negara, lintas maritaing, Alor – Dili sudah berjalan.
Namun masih terkendala d soal pos lintas batas yang dikelolah Badan Nasional Pengelolah Perbatasan (BNPP).
“Terkendala karena soal tanah untuk pos. Karena itu dananya dialihkan ke Pos lintas batas Napan dan Oepoli di Timor Barat yang berbatasan dengan Distrik Ambeno, Timor Leste,” jelas Isak Nuka kepada Gatra.com, Selasa (16/1).
Dia menyebutkan pihaknya tidak ada masalah. Karena bersama Perum ASDP sudah meninjau lokasi ini tahun lalu. Namun karena pembangunan pos lintas batas nya belum terlaksana karena masalah lahan.
“Karena terkendala lahan, maka BNPP mengalihkan dana itu ke Pos Napan dan Oepoli, di Timor Barat. Informasi terakhir, masalah tanah yang diurus BNPP sudah agak jelas. Diharapkan tahun ini juga dibangun pos nya,” kata Isak.[*]
gatra.com
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia