4 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan.

Minim Peralatan, Bea Cukai Maluku Kewalahan Tangani Wilayah Laut

BatasNegeri – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Maluku, Finari Manan mengungkapkan sejauh ini belum ada ekspor hasil tambang, tembaga dari Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Sebagaimana diketahui PT Batutua Tembaga Raya (BPR) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan di Pulau Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

“Sampai sekarang ini belum ada ekspor tembaga dari pulau Wetar, mungkin baru proses. Contohnya (migas di) Blok Masela juga masih berproses dan belum menghasilkan,” kata Finari di Ambon.

Untuk efektivitas dan efisiensi pengawasan pulau-pulau terluar Maluku yang letaknya berdekatan dengan wilayah kerja DJBC NTT, Bea Cukai Maluku mengusulkan agar pengawasan pulau-pulau terluar masuk dalam pengawasan Bea Cukai Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Mengingat luasnya wilayah perairan Maluku. Apalagi, jika ditilik dari segi jarak dan waktu, pulau-pulau terluar tersebut lebih cepat pengawasannya dari NTT sehingga menghemat waktu.

“Kami sedang mengusulkan untuk efektivitas dan efisiensi, wilayah laut kami (Bea Cukai Maluku) luas, pengawasan pulau-pulau terluar seperti Wetar, Moa kalau bisa diberada dibawah pengawasan Bea Cukai NTT Kupang,” kata wanita berhijab ini.

Dalam melakukan pengawasan di wilayah terluar maupun perbatasan, Bea Cukai Maluku selalu bersinergi dengan Pangkalan Sarana Operasi DJBC di Sorong, Papua Barat yang memiliki kapal patroli berukuran besar.

Karena Bea Cukai Maluku hanya memiliki speedboat berukuran 15 meter yang diperuntukkan untuk pengawasan di perairan dalam teluk. Apalagi wilayah laut Maluku yang begitu luas berbatasan langsung dengan negara tetangga; Papua Nugini, Australia dan Timur Leste.

“Kalau untuk di laut yang lebih besar kita membutuhkan kapal yang lebih besar. Kami bersinergi dengan pangkalan di Sorong untuk membantu kami dalam pengawasan dan pencegahan. Pangkalan Sar OD itu pangkalan penyedia kapal patroli lebih dari 28 meter. Kita hanya punya speedboat berukuran 15 meter hanya untuk pengawasan dalam teluk,” tandas Finari.[*]

kabartimurnews