BatasNegeri – Jumat malam, 8 Februari 2019, di Gedung Grahadi Surabaya, SIWO PWI (Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia) menganugerahkan golden award kepada Fary Djemi Francis, Ketua Komisi V DPR RI.
Penghargaan itu diberikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Fary dinilai berjasa sebagai penggerak sepak bola di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
“Golden award ini sebenarnya bukan karena saya, tetapi karena spirit dan harapan anak-anak di daerah Kabupaten Belu, perbatasan Indonesia-Timor Leste, yang selalu memacu saya untuk melakukan sesuatu di sana,” kata Fary, kepada Kompas.com, di Kupang, Minggu (10/2/2019).
Fary mengatakan, anak-anak itu tinggal di daerah perbatasan tetapi mereka tidak terbatas dalam menggapai mimpi dan harapan.
Siwo PWI Nusa Tenggara Timur Sipri Seko mengatakan Siwo PWI Nusa Tenggara Timur mengusulkan Fary sebagai penerima penghargaan karena menganggap dia sebagai tokoh penggerak olahraga berdedikasi tinggi, khususnya dalam sepak bola.
Bagi Fary, pemilik Akademi Bintang Timur Atambua di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, penghargaan tersebut bukan yang pertama.
Tahun 2017, Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan penghargaan kepada Fary sebagai tokoh Penggerak Olahraga Nasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi menyerahkan langsung penghargaan itu kepada Fary, yang lahir 7 Februari 1968 di Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.
Fary juga mendapat penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Timor Leste Osorio Florindo pada pembukaan pertandingan sepak bola untuk pemain usia 16 tahun antara Tim Nasional Indonesia dan Tim Bintang Timur Akademi Selection di Lapangan SSB Bintang Timur Atambua pada Desember 2017.
Sepak bola dini, menurut Fary, menjadikan anak-anak yang mendiami wilayah perbatasan negara memiliki dunia, mempunyai mimpi besar untuk hidup yang lebih baik.
“Bersama anak-anak perbatasan melalui sekolah sepak bola dan akademi sepak bola Bintang Timur Atambua, kami menenun kain harapan dengan spirit, membangun harapan di tanah perbatasan,” sebut Fary.
Golden award ini, kata Fary, akan semakin memacu dirinya untuk terus menumbuhkan harapan dan semangat anak-anak perbatasan.
Perbatasan, kata Fary, hanyalah locus atau tempat. Namun, ikhtiar mengejar mimpi meraih bintang tidak terkurung dalam keterbatasan-keterbatasan perbatasan.
“Sepak bola menjadi jalan meraih bintang, mengejar mimpi. Bersama anak-anak perbatasan dan manajemen BeTA serta masyarakat perbatasan, kami menembus batas, meretas sekat. Dari batas untuk Indonesia raya,” ujar dia.[*]
berbagai sumber
More Stories
Andre Kabagaimu dari Wamena, Danton Pasukan 17 Paskibraka 2024, Suaranya Menggema di IKN
Jangan Tanyakan Lagi Nasionalisme Abisai Rollo, Anak Port Numbay ‘NKRI Sampai Mati’
Putri Indonesia Veronica Siap Promosikan Pariwisata NTT