4 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Jalan perbatasan di NTT menuju Timor Leste. (Foto-Liputan6)

Infrastruktur Tidak Boleh Berdiri di Ruang Kosong

BatasNegeri – Proyek infrastruktur merupakan salah satu program anak emas Joko Widodo (Jokowi) selama masa pemerintahannya. Tak pelak, jika kemudian masifnya pembangunan tak hanya menyasar di pusat kota namun hingga ke daerah dan wilayah perbatasan.

Kendati demikian, proyek infrastruktur yang digenjot Pemerintahan Jokowi bukan berarti bebas dari kritik. Pengamat Perkotaan Universitas Parahyangan, Marco Kusumawijaya mengkritisi bahwa pembangunan infrastruktur yang terlihat seakan hanya berdiri sendiri sehingga tak memperhatikan ruang-ruang lainnya.

“Hal yang penting dari pembangunan infrastruktur adalah melihat infrastruktur itu tidak berada di ruang kosong. Dia berada di ruang sosial,” ujarnya dalam acara menuju debat kedua Calon Presiden, di Jakarta, Rabu (13/2/2019).

Menurut Marco, dalam membangun infrastruktur, pemerintah jangan hanya melihat kondisi jalanan saja yang lurus, tetapi juga harus melihat sisi kanan dan kirinya. Ia menilai, infrastruktur seharusnya diintegrasikan dengan pembangunan wilayah.

“Kalau hanya membangun jalan dan tak peduli kiri-kanannya, yang terjadi adalah land value capture oleh swasta, pemodal, dengan korban rakyat,” jelas dia.

Ia menambahkan, rakyat yang sebelumnya memiliki tanah di jalan atau di kiri-kanannya jalan yang dibangun infrastruktur, mestinya berhak juga mengambil nilai yang meningkat. Nilai yang meningkat karena adanya infrastuktur yang dibangun tersebut.[*]

akurat.co