9 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Kurang Tenaga Guru di Perbatasan, Kemendikbud Gandeng TNI

BatasNegeri – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggaet TNI Angkatan Darat untuk mendapat tambahan tenaga sebagai guru di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T).

“Ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan guru yang ada di daerah 3T. Banyak sekolah di daerah 3T yang kekurangan guru,” ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, di Jakarta, Rabu (27/2).

Hal ini dikatakannya terkait perjanjian kerja sama antara Kemendikbud dengan TNI Angkatan Darat tentang Penugasan Personel TNI AD sebagai pengajar pada satuan pendidikan di daerah 3T.

Penandatangan kerja sama itu dilakukan oleh Supriano dan Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat Mayjen Bakti Agus Fadjari.

Supriano menjelaskan ruang lingkup kerja sama itu adalah penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas kepada personel TNI AD pada satuan pendidikan di daerah 3T, program penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik, pemantau dan evaluasi.

Dia mengatakan akan melakukan kegiatan penguatan kompetensi dalam proses pembelajaran di kelas kepada 900 orang, yang terdiri dari 450 orang TNI AD dari Batalyon 600 Raider Balikpapan yang akan bertugas di Nunukan, Kalimantan Utara; dan 450 orang TNI AD dari Batalyon 303 Raider Garut yang akan bertugas di Malinau, Kalimantan Utara.

Kemampuan utama yang diajarkan terkait dengan pembinaan karakter, bela negara, baca tulis hitung, kecakapan hidup dan kepanduan.

“Jadi kita ajarkan bagaimana pedagogiknya, karena sebagian besar adalah lulusan SMA. Tujuannya agar bisa menciptakan kelas yang menyenangkan,” kata Supriano.

Menurut dia, para tentara tersebut akan masuk ke sekolah-sekolah yang kekurangan guru. Misalnya jika kekurangan guru olahraga, maka tentara bisa mengajar di situ.

“Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi Kemendikbud dan TNI untuk mencerdaskan anak bangsa,” pungkasnya.[*]

(cnnindonesia.com)