BatasNegeri – Untuk memenuhi pemenuhan kebutuhan hidup warga yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG, anggota Satgas Yonif PR 328/DGH menggalakan Home Farming di Kampung Sanggaria.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han) dalam rilis tertulisnya di Jayapura, Selasa (12/3/2019).
Diungkapkan Dansatgas bahwa di wilayah perbatasan Papua khususnya di Kampung Sanggaria pada dasarnya memiliki tanah yang cukup luas dan subur, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan budi daya perkebunan.
“Potensi wilayah ini, tentu bisa diberdayakan dengan baik, selain untuk membantu kebutuhan sehari-hari, juga bisa membantu masyarakat untuk menjadi mata pencaharian,” ujarnya.
“Sehingga hasilnya, dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya yang tidak bisa di produksi dari Kampung Sanggaria,” katanya lagi.
Jadi, lanjut Erwin, jika ditekuni dan dikembangkan oleh penduduk disini, perkebunan dapat menjadi sumber pangan alternatif, sekaligus menjamin ketahanan pangan penduduk.
“Berdasar tekad tersebut, personel Pos Komando Utama (Kout) mendorong pemberdayaan sumber pangan lokal yaitu dengan menggalakkan perkebunan warga di sekitar rumah atau home farming,” tegasnya.
Terpisah Letda Eka Deny yang memimpin dalam kegiatan tersebut mengatakan, ditengah tugasnya menjaga keamanan wilayah perbatasan, anggota Pos Kout digilir untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada warga, khususnya dalam membantu kesulitan kesehariannya.
“Salah satunya adalah membantu memberdayakan kembali lahan warga agar produktif. Diantaranya membantu salah satu warga (Ibu Aisyah,34) mengolah kebun buncis miliknya,’’ tambahnya.
Mayoritas warga Kampung Sanggaria menurut Eka, mengandalkan pendapatannya dari hasil kebun mereka. Namun dihadapkan dengan ketersediaan tenaga dan luas lahan, sangat terbatas.
“Hal ini tentu, berdampak terhadap tingkat produktivitas hasil kebunnya. Oleh karenanya, kita bertekad untuk membantu Ibu Aisyah, khususya dalam hal penanaman bibit dan pemeliharaan kebunnya,” ujarnya.
“Sehingga dapat memperluas lahan tanam dan diharapkan dapat meningkatkan hasil dengan kualitas yang bagus. Saat ini kita mencoba alternatif untuk membuat pengairan ke kebun,” katanya.
Jika itu tercapai, menurut Eka, secara otomatis akan meningkatkan perekonomian dan pada ujungnya mereka akan mampu mandiri dan memiliki ketahanan pangan sekaligus menopang kesejahteraan. Dia juga berharap agar upaya ini terus dikembangkan dan kedepannya akan menjadi komoditi pertanian sebagai aset utama Kampung Sanggaria.
“Apabila kesejahteraan (masyarakat) terwujud, tentunya masyarakat di perbatasan tidak akan mudah dipengaruhi oleh berbagai permasalahan perekonomian, yang bisanya berdampak terhadap permasalahan keamanan dan ketertiban wilayah,” tuturnya.
Sementara itu Aisyah (pemilik kebun) mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh anggota Satgas Yonif PR 328/Kostrad tersebut.
“Terima kasih saya ucapkan kepada bapak-bapak dari TNI, yang telah membantu dan memberitahukan cara mengelola kebun yang baik, semoga menghasilkan kualitas yang baik,’’ ujarnya.[*]
okezone.com
More Stories
Kemendag Optimistis Perdagangan dan Investasi Indonesia-Tiongkok Meningkat di CAEXPO 2024
HUT ke-14 BNPP, Mendagri Dorong BNPP Kembangkan PLBN Jadi Sentra Ekonomi Baru
Pasir Laut atau Sedimen yang Boleh Diekspor?