BatasNegeri – Para mahasiswa ini telah menemui Bupati Karimun Aunur Rafiq di rumah dinasnya, Senin (15/4). Mereka datang untuk menyampaikan niatnya melakukan penelitian di daerah itu.
”Kami dari Universiti Kebangsaan Malaysia Sains Pembangunan Fakulti, Sains Sosial dan Kemanusiaan memilih Kabupaten Karimun sebagai salah satu daerah penelitian mahasiswa S2 dari UKM karena berbatasan langsung dengan Kukup, Malaysia,” Wafa Adila salah satu mahasiswi kepada Aunur.
”Kami ingin melihat dampak pembangunan di daerah perbatasan antarnegara,” tambah mahasiswi yang juga berasal dari Dumai, Riau, Indonesia itu.
Penelitian ini nantinya diharapkan bisa mendapatkan hasil yang matang, seperti apa peluang usaha di daerah perbatasan ke depannya yang dapat dikembangkan termasuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya.
Pembangunan itu meliputi desa, hingga di kota serta pengembangan potensi di daerah perbatasan kedua negara.
Ia mencontohkan, pengembangan budi daya madu kelulut yang sedang dikembangkan beberapa desa di Kecamatan Kundur. Tentunya, peluang ini bisa mendukung ekonomi di dua negara.
”Para mahasiswa itu didampingi Profesor. Mereka datang kemari, mereka ingin melihat pembangunan Kabupaten Karimun. Termasuk pembangunan di desa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Seperti Desa Pongkar, Tebing,” kata Bupati Karimun Aunur Rafiq.
Mahasiswa UKM ingin mengetahui program yang dilakukan pemerintah untuk membangun desa mulai dari pembangunan SDM, ekonomi kerakyatan dan infrastruktur.
Ia berharap, rombongan mahasiswa Karimun dapat melakukan studi banding ke Malaysia di bidang pembangunan dan pengembangan ekonomi kerakyatan.[*]
(tanjungpinangpos.id)
More Stories
Kemendag Optimistis Perdagangan dan Investasi Indonesia-Tiongkok Meningkat di CAEXPO 2024
HUT ke-14 BNPP, Mendagri Dorong BNPP Kembangkan PLBN Jadi Sentra Ekonomi Baru
Pasir Laut atau Sedimen yang Boleh Diekspor?