BatasNegeri – Peringatan hari jadi Provinsi Kaltara tahun ini terasa spesial. Sebab bertepatan dengan pelaksanaan pesta demokrasi Indonesia, untuk memilih presiden, hingga wakil masyarakat di parlemen.
Sejak terbentuknya provinsi termuda di Indonesia ini, masyarakat Kaltara sudah banyak merasakan perubahan. Terutama dari besarnya perhatian pemerintah pusat untuk kegiatan pembangunan di Kaltara, terutama di wilayah-wilayah perbatasannya.
Berbagai prestasi juga sudah dicatatkan pemprov Kaltara selama 6 tahun perjalanannya. “Bila saya catat, ada sekitar 52 penghargaan (yang diterima Kaltara) selama enam tahun,” ucap Gubernur Kaltara Irianto Lambrie saat ditemui di Bandara Tanjung Selor, Sabtu (20/4). Penghargaan yang diraih beraneka ragam, di antaranya capaian tata kelola keuangan dan bidang lainnya.
Irianto mengakui, setelah terbentuk, banyak hal yang telah terwujud di Kaltara. Bagi di bidang infrastruktur, kerukunan umat beragama, sektor ketenagakerjaan, pengembangan koperasi, hingga usaha kecil menengah (UKM).
Berkaitan pembangunan infrastruktur, pihaknya telah berhasil membangun jalan perbatasan antara kabupaten Bulungan dan Malinau. Bahkan segala sarana transportasi dan fasilitas untuk keberangkatan penumpang melalui jalur udara, perlahan-lahan juga dibenahi. “Silakan masyarakat melihat geliat pembangunan yang telah dilakukan,” ucapnya.
Masalah pendidikan, kesehatan, dan sosial pun tak luput dari perhatian. Serta kepengurusan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi masyarakat Kaltara. Menurut Irianto, Kaltara merupakan daerah ketujuh bisa mencapai Universal Health Coverage (UHC) karena memperoleh hasil 100 persen.
Dalam membangun provinsi, geliat pembangunan memang terus digenjot. Namun harus ditopang dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti yang telah dilakukannya selama ini. Beberapa sektor lainnya juga perlahan-lahan dibenahi. Seperti menekan angka kemiskinan dan pengangguran yang terbukti berangsur-angsur menurun.
Untuk tenaga kepegawaian, Kaltara juga dinobatkan sebagai daerah terbaik secara nasional. Artinya, yang diterima menjadi CPNS merupakan warga Kaltara. Karena Irianto telah meminta pengecualian untuk persyaratan saat perekrutan CPNS dari pusat. “Yang lulus CPNS sebagian besar 60 persen merupakan putra-putri Kaltara,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi Kaltara Suriansyah mengakui, pembangunan sudah semakin pesat jika dibandingkan 5 tahun lalu. Baik itu pembangunan infrastruktur, fasilitas umum dan pertumbuhan penduduk.
“Perkembangan pembangunan baik infrastruktur maupun fasilitas lainnya, sudah sangat pesat,” tuturnya. Meskipun demikian, tetap perlu adanya evaluasi untuk terus melanjutkan pembangunan yang dicanangkan. Utamanya infrastruktur jalan bisa menghubungkan ibu kota dengan daerah yang sulit terjangkau.
“Utamanya bagi daerah perbatasan. Kami juga butuh bantuan dana dari pusat untuk pembangunan,” pungkasnya.
MAKSIMALKAN POTENSI SDA
Walau sudah banyak capaian pembangunan, bukan berarti Pemprov Kaltara tak punya pekerjaan rumah.
Menurut Ketua Komisi I DPRD Kaltara Komarudin, di usia Kaltara yang sudah menginjak 6 tahun, masih ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian.
“Enam tahun ini, sudah banyak kinerja yang dilakukan pemerintah dan banyak pencapaian. Ini sudah membuahkan hasil dan dinikmati masyarakat,” ungkapnya, Minggu (21/4).
Namun di sisi pelayanan kepada masyarakat, walau dinilai sudah baik, namun tetap perlu ditingkatkan. “Sebab masih ada keluhan dari sebagian masyarakat soal pelayanan, walaupun hanya segelintir orang. Namun ini juga perlu diperhatikan,” terangnya.
Lanjutnya, potensi-potensi daerah di Kaltara juga perlu dikembangkan lagi. Terutama dari sisi pengelolaan sumber daya alam (SDA). Dengan menarik makin banyak investor, sehingga peluang terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat akan semakin luas.
“Otomatis, percepatan pertumbuhan dan pembangunan terutama infrastruktur serta kesejahteraan masyarakat juga akan berjalan dengan baik,” jelasnya.
Ia berharap, Kaltara bisa semakin terdepan dengan memaksimalkan potensi yang dimilikinya. “Saya harap potensi daerah dikembangkan dengan melibatkan masyarakat Kaltara,” tutupnya.[*]
(prokal.co)
More Stories
Satgas Yonif 131/BRS Gagalkan Penyelundupan 2kg Narkoba di Perbatasan RI-PNG
Waspada Virus ASF, PLBN Entikong Perketat Pengamanan Pemasokan Ternak ke Indonesia
Tiga KEK yang Menurut Menko Airlangga Hartarto Bermasalah