BatasNegeri – Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo mengapresiasi langkah dari Imigrasi Sambas dan Kementerian Hukum dan HAM yang memberikan alat baru untuk mendeteksi perlintasan orang dan barang di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Kabupaten Sambas.
“Ini merupakan langkah maju bagi daerah perbatasan dalam mengecek, mendeteksi dan mengawasi serta memverifikasi setiap orang yang keluar masuk keluar negeri,” ujarnya, saat dihubungi Tribunpontianak.co.id, Minggu (28/4/2019).
“Ini tentu valid karena karena ada scanning papsor melaui sidik jari dan wajah. Artinya pemerintah pusat punya perhatian khusus terhadap rute perbatasan sambas ini,” ungkapnya.
Figo menambahkan, dengan adanya Border Control Manajemen (BCM) yang di pasang di PLBN Aruk maka akan lebih ketat lagi dalam memproteksi perlintasan barang dan orang di perbatasan.
“Iya, ini tersistem ke server. Jadi ini suatu proteksi biar perbatasan tidak menjadi jalur pelarian para teroris maupun penyelundup orang dan barang. Dngan demikian tidak mudah lagi untuk melarikan diri keluar negeri melalui jalur perbatasan khususnya bagi DPO dan daftar cekal,” tuturnya.
Dengan demikian kata Figo, ini akan menjadi dampak positif bagi Perbatasan. Karena memang seharusnya dilakukan sedemikian itu
“Tentu sangat positif, dan sudah seharusnya jalur Aruk yang merupakan rute pilihan dan strategis ini menjadi aman dari tidak di manfaatkan untuk kepentingan kriminal,” jelas Figo.
Untuk itu, ia meminta agar peralatan yang ada bisa dimanfaatkan dengan maksimal dan dilengkapi dengan operator yang handal.
“Harus di manfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan tentu harus diibutuh operator yang handal, yang bisa mengoperasikan alat tersebut,” tutupnya.[*]
tribunnews.com
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia