5 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Kembangkan Pertanian Modern di Perbatasan, ini yang Dilakukan Pemerintah

BatasNegeri – Untuk mewujudkan pertanian modern secara merata di semua wilayah Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) fokus pada program mekanisasi pertanian di daerah pinggiran atau wilayah perbatasan dan terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kementan menyalurkan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan), termasuk ke daerah perbatasan. Hal tersebut merupakan langkah dalam mempercepat pembangunan pertanian Indonesia berbasis pertanian.

“Selain fokus pada penyediaan alsintan untuk mendukung program #SERASi, Kementan juga fokus pada program mekanisasi pertanian di daerah pinggiran atau wilayah perbatasan dan terdepan NKRI,” tutur Direktur Alat Mesin Pertanian sekaligus Ketua Tim Kerja Pertanian 4.0, Andi Nur Alam Syah, Kamis (20/6/2019).

“Selama ini, mekanisasi pertanian lebih difokuskan di daerah di Jawa dan sentra produksi. Kita ubah. Kemajuan mekanisasi pertanian difokuskan dari daerah pinggiran, sehingga sektor pertanian ke depan, benar-benar modern,” tuturnya, seperti yang disampaikannya di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Ia mengaku optimistis mampu mewujudkan modernisasi pertanian di daerah terdepan. Kementan telah memiliki modal atau fondasi yang kuat, tinggal memantapkan organisasi melalui Unit Pengelola Jasa Alsintan (UPJA) sehingga modernisasi benar-benar bisa terwujud. Pemantapan tersebut bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi fokus kepada kualitas dari bantuan.

Andi menambahkan, pemantapan alsintan dari sisi kualitas dipastikan dapat mengurangi tindak penyelewengan bantuan alsintan itu sendiri. Alsintan tidak lagi dimiliki atau dikuasai oleh ketua kelompok.

“Yang kita bangun ke depan adalah alsintan dalam satu pengelolaan UPJA,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Selatan, Ramlawaty mengatakan, program mekanisasi pertanian telah memajukan pertanian hingga ke daerah kepulauan, salah satunya Banggai Kepulauan.

“Luas lahan sawah kami ada 1.000 hektare. Daerah kami merupakan daerah kepulauan dan masyarakatnya mengandalkan sektor pertanian. Jadi kami dukung sekali program Kementan,” katanya.

Pada 2019, Banggai Kepulauan akan diberikan bantuan traktor roda 2, kultivator, traktor roda 4, dan pompa.

“Kami yakin, daerah kami walau di kepulauan, tapi pertaniannya modern,” imbuh Ramlawaty.[*]

suara.com