BatasNegeri – Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini gencar membangun infrastruktur di daerah perbatasan. Mulai dari jalan hingga mempercantik dan menambah fasilitas pos lintas batas negara.
Apakah gencarnya pembangunan infrastruktur itu berdampak pada upaya peningkatan ekspor dari daerah perbatasan?
“Kita sudah ada ekspor. Insyaallah (dengan infrastruktur) sudah lebih baik. Kan memang tidak semua komoditas, apa yang mereka perlukan saja,” tutur Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi dalam diskusi pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan di wilayah perbatasan Indonesia, di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Suhajar Diantoro mengatakan, sejauh ini beberapa wilayah perbatasan tersebut sudah memiliki infrastruktur yang baik. Beberapa fasilitas yang dapat mendukung distribusi pangan untuk diekspor pun sudah dibangun.
“Sudah terlihat sekarang perkembangannya. Sudah bagus, sekarang kalau pergi ke perbatasan-perbatasan negara, infrastruktur membuka keterpencilan. Sekian jalan di sini, sekian jalan di sini, tapi kan belum semua. Kemudian infrastruktur pelayanan dasar, berapa puskesmas, beberapa sekolah yang dibangun, dan dalam 5 tahun ini bandara-bandara dan pelabuhan yang dibangun di daerah perbatasan. Kantor camat yang dibangun di daerah perbatasan. Misalnya kemarin kita meresmikan kantor camat di Morotai. Kantor desa, kantor kelurahan, infrastruktur dasar pelayanannya,” terang Suhajar.
Berdasarkan data ekspor komoditas pangan Kementan, sejak tahun 2017 Indonesia telah mengekspor beras dari Merauke ke Papua Nugini. Lalu, dari wilayah perbatasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat juga telah mengekspor beras raja uncak ke Malaysia.
Agung menambahkan, wilayah perbatasan tersebut mampu mengekspor komoditas yang memang produksinya surplus, meskipun kelima wilayah tersebut masih belum bisa memenuhi kebutuhan pangannya secara keseluruhan.
“Yang jelas sudah ada yang ekspor ke Timor Leste, ke Papua Nugini, artinya kalau dia sudah ekspor dia sudah bisa memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Bukan pangan secara keseluruhan, tetapi dia sudah surplus produkisnya. Jadi dia jual keluar. Kita sekarang coba melihat supaya mereka bisa memproduksi lebih beragam lagi, jadi bisa memenuhi semua kebutuhan,” kata Agung. (detik)
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI