17 Januari 2025

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

ilustrasi-aspek.id

Guru Besar Unhan: Pertahanan Indonesia Makin Lebih Baik di Era Jokowi

BatasNegeri – Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr. Marsetio mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi negara-negara industri maju.

Menurutnya lagi Keamanan Maritim Indonesia sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari kondisi perubahan lingkungan strategis karena akan timbul berbagai permasalahan. Untuk itu Indonesia perlu terus memperkuat pertahanan dan keamanannya di wilayah kelautan serta perbatasan.

Pada kesempatan lain Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu memaparkan komitmen dan pencapaian-pencapaian pemerintahan Jokowi di bidang pertahanan.

Beberapa di antaranya adalah peningkatan anggaran untuk melengkapi Alutsista sehingga Kekuatan Pokok Minimum dapat tercapai, membangun kesejahteraan dan profesional prajurit TNI, perkuatan pos perbatasan di Kalimantan, Papua dan NTT. Bahkan untuk perbatasan Kalimantan sudah dilengkapi dengan chips agar dapat dipantau bila ada pergeseran.

Beberapa Alutsista TNI yang terbaru adalah Tank Leopard, Rudal Arhanud, Pesawat F-16, Pesawat CN 235 MPA, Kapal Fregat RI RE Martadinata serta Kapal latih KRI Bima Suci.

Pencapaian-pencapaian ini tidak lepas dari komitmen Jokowi yang kuat terhadap pertahanan dan keamanan. Komitmen ini dapat terlihat pula dari bagaimana Jokowi memilih orang-orang tangguh dan visioner dari TNI, seperti Moeldoko yang baru-baru ini dipilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan.

Beliau memiliki visi yang sama dengan Presiden untuk memperkuat pertahanan dan keamanan negara baik dari luar maupun dalam.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menambahkan, yang pertama Jokowi seorang sipil, jadi butuh sokongan atau dukungan sosok eks militer.

“Kekuatan militer sebagai kekuatan politik di Indonesia mesti ditarik gerbong itu, entah jadi cawapres dan menjadi yang lain-lain, artinya Pak Jokowi ingin memastikan militer dalam genggamannya. Maka diambillah sosok Moeldoko ini, karena bagaimanapun Moeldoko pernah menjadi Panglima TNI, dan beliau sebagai tokoh senior juga di tentara,” ucapnya.[*]

piah.com