5 Desember 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Foto-pikiran rakyat

Agenda Besar di Balik Kerusuhan Papua

BatasNegeri – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan target dari dalang yang menunggangi kerusuhan di Papua.

Menurut dia, orang-orang itu ingin isu Papua diangkat di agenda rapat komisi HAM PBB di Jenewa yang digelar pada 9 September 2019. Juga di Sidang Umum PBB di New York pada 23-24 September 2019.

“Agenda internasional menjadi perhatian dari kelompok tersebut. Mereka desain memunculkan isu-isu Papua, isu tentang HAM, isu kerusuhan, isu rasisme, itu diangkat kelompok tersebut, meski dalam acara tersebut tidak ada agenda tentang itu,” kata Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2019).

Menurut dia, dalang kerusuhan terus akan merancang berbagai cara hingga 1 Desember 2019 nanti. Sebab, tanggal tersebut merupakan hari ulang tahun salah satu kelompok separatis.

“Dalang kerusuhan ini mendesain kerusuhan ini sampai 1 Desember. 1 Desember kamu tahu ada kegiatan apa, ya itu harus betul-betul diantisipasi secara maksimal,” kata Dedi.

Dia menegaskan, Polri akan mengungkap secara tuntas kerusuhan Papua dengan melibatkan stakeholder terkait, seperti Kementerian Luar Negeri.

“Tapi tidak terburu-buru proses penyidikan betul-betul dilakukan secara berhati-hati sesuai dengan fakta hukum,” ucap dia.

Papua Aman

Papua

Dedi menerangkan, secara umum, situasi di Papua cukup kondusif. Namun, Dedi mengatakan, personel yang diperbantukan belum akan ditarik dari Papua dan Papua Barat hingga Desember 2019.

Menurut dia, ada personel 13 Satuan Setingkat Kompi (SSK) di Papua Barat dan 30 SSK di Papua.

Intinya, TNI-Polri bersama pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama ingin menjamin keamanan di Papua.

“Kami selalu berkoordinasi dengan masyarakat juga agar masyarakat tidak terprovokasi. Saya sampaikan tadi agenda settingnya cukup panjang. Tentunya sangat tergantung pada dinamika situasi di sana. Oke misalnya sudah aman. Oktober dia punya agenda setting, Desember dia punya agenda setting apakah itu tidak dimitigasi secara maksimal, karena desain mereka sudah pasti akan membuat kerusuhan, akan menarik isu HAM di sana,” Dedi menandaskan.[*]

liputan6.com