BatasNegeri – Kawasan Papua, termasuk Papua Barat, pernah menjadi saksi bisu Perang Pasifik. Buktinya, bangkai pesawat pasukan kamikaze dari Jepang ini.
“Penelitian arkeologi di Pulau Rouw, Kepulauan Auri, Distrik Roon, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, berhasil menemukan empat pesawat Jepang peninggalan Perang Pasifik,” kata Hari Suroto, peneliti dari Balai Arkeologi Papua kepada detikcom, Jumat (27/9/2019).
Menurut Hari, bangkai pesawat tersebut berada pada kedalaman 1 meter dari permukaan air. Sehingga ketika air surut, akan terlihat jelas.
Hari menjelaskan, pesawat tersebut merupakan pesawat tempur Mitsubishi A6M Zero. Jenis pesawat Jepang ini paling ditakuti oleh tentara Amerika pada saat itu.
”Kondisi pesawat saat ini ditumbuhi oleh terumbu karang. Ketika air pasang, pesawat ini menjadi rumah ikan. Kondisi pesawat tidak utuh tetapi bentuk pesawat masih bisa dikenali,” papar pria asal Yogyakarta tersebut.
“Pada menjelang Perang Pasifik berakhir, digunakan sebagai pesawat kamikaze atau pesawat bunuh diri,” ungkap Hari.
“Ada yang menarik dari pesawat tersebut. Cerita dari orang-orang tua di sana, pilot pesawatnya adalah seorang perempuan. Yang mana saat itu, Amerika dan negara-negara Sekutu belum ada pilot perempuan pesawat tempur,” papar Hari.
Pesawat Jepang di perairan Rouw ditembak jatuh oleh pesawat Amerika dalam pertempuran udara di Teluk Cenderawasih. Pertempuran Perang Pasifik di Teluk Cenderawasih berlangsung pada 27 Mei hingga 20 Juni 1944.
“Sebaiknya Papua membangun Museum Perang Pasifik. Peristiwa itu sendiri merupakan salah satu peperangan terbesar dalam sejarah dunia,” tutup Hari.
Ketika itu, pilot perempuan Jepang yang selamat dijemput oleh pasukan Amerika dengan pesawat amphibi Catalina untuk ditahan dan diinterogasi. Mengenai Perang Pasifik di Papua, sebenarnya Papua juga punya banyak peninggalan bersejarahnya.[*]
detikcom
More Stories
Ketika Buruh di Australia Dorong Kemerdekaan Indonesia…
Sejarah Kesepakatan Patok Batas Wilayah Indonesia dan Malaysia
Prosesi Bersejarah Menerbangkan Sang Merah Putih dan Teks Proklamasi dari Monas ke IKN Nusantara