21 September 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Indonesia-Malaysia Sepakati Aturan Penetapan Patok Batas

BatasNegeri – Indonesia dan Malaysia telah menyepakati patok perbatasan ditarik melalui garis lurus. Sehingga nanti ada beberapa titik koordinat dan titik patok masuk ke wilayah Malaysia dan Indonesia.

Hal ini ditegaskan oleh Camat Sebatik Utara H. Zulkifki SE kepada Koran Kaltara, saat ditemui di Kantor Desa Seberang, Sebatik Utara, Senin (30/9/2019) pagi.

“Sekarang ini sudah ada gambaran yang akan masuk ke wilayah Malaysia adalah patok satu dan patok dua. Kemudian, patok tiga, empat dan seterusnya akan masuk ke wilayah Indonesia. Jadi, wilayah yang masuk ke Malaysia itu, ada di kecamatan Sebatik Utara,” tambahnya.

Menurut dia, wilayahnya yang masuk Malaysia berada di patok dua. “Kemarin saya pernah ikut pengukuran. Nanti, setelah ada patok referensi dan patok aslinya dibikin, ya memang ada beberapa wilayah kita rugi. Dalam artian, rugi karena masuk ke wilayah Malaysia,” pungkasnya.

Namun, kata dia, Indonesia juga mendapatkan keuntungan. Salah satunya di patok tiga atau rumah pilar tiga. Sebelumnya terbagi dua wilayah Malaysia dan Indonesia. Namun, rumah dua negara itu kini telah menjadi milik Indonesia seutuhnya. “Kalau ruginya, saya pikir kita untung lebih banyak, khusus di wilayah barat,” pungkasnya.

Dia masih belum mengetahui secara detail luasan wilayah yang masuk Indonesia dan Malaysia. “Kita belum tahu berapa luas. Misalnya, patok satu dan dua, berapa banyak yang masuk ke wilayah Malaysia, karena di patok satu saya belum mengukur,” ungkapmya.

Tetapi, kata dia, nanti  setiap 300 meter akan dilakukan pemasangan patok perapatan. “Tim dari pengukur belum melakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada mayarakat. Nanti, setelah patok-patok perapatan itu sudah selesai dibuat, maka akan ada sosialsisasi. Sebenarnya ini belum final untuk dikonsumsi untuk umum. Nanti, setelah selesai,  tim pengukuran yang akan melakukan konferensi persnya,” pungkasnya.

Sebelumnya, patok perbatasan di Kabupaten Nunukan telah menjadi masalah krusial sejak lama. Karena menyangkut dua negara antara Indonesia dan Malaysia.

Melalui Survey Outsanding Borrdery Problem (OBP) di Pulau Sebatik selama 2 hari, akhirnya membuahkan hasil. Satu patok baru di perbatasan dibangun di pulau wilayah Desa Aji Kuning Sebatik, Kamis (5/9/2019) lalu. Pembangunan itu ditandai dengan peletakan batu pertama.

Peletakan batu pertama pembangunan patok itu dihadiri Direktur Topografi Angkatan Darat Brigadir Jendral TNI Ir Asep Edi Rosidin, MDA beserta jajarannya. Kemudian, dihadiri juga Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM) beserta jajaran di Desa Aji Kuning, Sebatik, Provinsi Kaltara.  (korankaltara)