BatasNegeri – Patok batas antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) Meredian Monumen (MM) 7 yang selama 52 tahun hilang (blank spot) berhasil diungkap. Hal itu disampaikan Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509/BY Kostrad, Letkol Inf Wira Muharommah, Kamis (24/10/2019).
Wira menjelaskan, selain melaksanakan pengecekan patok, Satgas Pamtas juga melaksanakan kegiatan teritorial serta membina kesadaran bela negara masyarakat di wilayah perbatasan.
“Itu dilakukan untuk menunjukkan kehadiran negara di wilayah perbatasan sebagai bagian dari pemberdayaan wilayah pertahanan, khususnya wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini,” kata Wira.
Diwawancarai secara terpisah, Danki Pamtas Yonif Raider 509/BY Kostrad Lettu Inf Rahmat Hidayat menyebutkan, tim satgas melaksanakan patroli sejak tanggal 15 Oktober 2019 yang dipimpin oleh Serda Enos Vicramzah Kayai dan Perwira Topografi Kodam XVII/ Cenderawasih beserta BIG. Mereka menyusuri medan yang cukup sulit dan cuaca yang sangat ekstrem.
“Karena selama 52 tahun belum ada yang pernah melewati, tentunya tim harus bekerja keras membuka jalan dan mencari lokasi patok yang telah lama hilang,” jelasnya.
Menurut Rahmat, cuaca di wilayah tersebut hampir setiap hari tertutup kabut, suhu berkisar antara 17-13 derajat celcius di malam hari dan 17-20 derajat pada siang hari.
“Sejak patok perbatasan ini dibangun pada tahun 1967, wilayah ini belum pernah terjamah oleh siapapun, helikopter pun tidak bisa terbang dengan cuaca seperti ini,” terangnya.
Dalam operasinya, tim bergerak mulai dari wilayah terdekat, yakni Kampung Honkuding Distrik Oksamol dengan menyusuri medan yang bervariasi antara ketinggian 2250-3300 meter di atas permukaan laut.
“Dengan penuh perjuangan, patok perbatasan yang tertutup oleh lumut dan dan pepohonan mulai diinventarisir, dibersihkan dan diberi tanda. Tim berhasil menemukan Patok MM. 7 di perbatasan RI-PNG yang sudah 52 tahun hilang,” pungkasnya.
Ia pun mengapresiasi kinerja dan upaya yang telah ditempuh anggota Satgas lantaran sebelumnya mengaku memiliki kekhawatiran lantaran medan yang ditempuh.
“Medan yang ditempuh sangat jauh melewati 3 (tiga) pegunungan dengan ketinggian antara 2250-3250 di atas permukaan laut serta 3 buah sungai di sekitar distrik Oksamol,” imbuhnya.
“Tidak terbayangkan selama 6 (enam) hari mereka berada di daerah yang tidak terjamah oleh siapapun, bagaimana mereka harus survive dengan perbekalan logistik yang dibawa seadanya,” tukasnya.
Ditemukannya patok perbatasan RI-PNG MM. 7 dalam sistem CBDRF maka tuntaslah 52 patok perbatasan yang membentang dari daerah Skouw Utara Papua sampai dengan Kondo di daerah selatan Papua yang akan dideklarasikan pada forum JBC RI-PNG ke-35 Di Port Moresby, Papua Nugini. (moeslimchoice)
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia