BatasNegeri – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan bandara perintis yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merupakan cara pemerintah untuk menghadirkan negara di berbagai wilayah perbatasan dan pelosok tanah air.
Budi Karya mencontohkan pembangunan bandara perintis di Miangas. Miangas merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Filipina yang letaknya 400 km dari Indonesia dan hanya 50 km dari Filipina.
“Di Miangas kita sudah bangun jalan dan bandara di sana. Ketika kami datang mereka tuh semangat nyanyi Indonesia Raya. Bayangkan kalau kita tidak bangun bandara, mereka tidak bisa merasakan kehadiran Indonesia,” kata Budi Karya saat menjadi pembicara pada acara diskusi forum A1 di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Budi menjelaskan, pembangunan bandara perintis di wilayah perbatasan dan pelosok, menjadi bukti bahwa pembangunan saat ini menggunakan paradigma pembangunan Indonesia sentris.
“Itulah yang namanya Indonesia sentris. Dan itu terjadi di masa pemerintahan saat ini,” kata Budi Karya.
Renovasi Bandara Perintis Lain
Budi mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya, saat ini Kemenhub telah membangun dan merenovasi bandara perintis sebanyak 50 bandara perintis.
Kedepannya, Kemenhub akan terus melakukan pembangunan dan renovasi bandara-bandara perintis di wilayah perbatasan dan pelosok.
Budi berharap dengan adanya bandara perintis di wilayah perbatasan dan pelosok, konektivitas transportasi bisa terjadi dan membuat perbaikan jaringan logistik perekonomian. Sehingga dengan itu, peradaban baru bisa terwujud.[*]
liputan6.com
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia