BatasNegeri – Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Abdul Halim Iskandar meresmikan serangkaian infrastruktur di Kabupaten Malaka, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (15/12).
Infrastruktur yang diresmikan wilayah perbatasan itu antara lain jalan desa, jembatan, embung pertanian, sarana air bersih, perumahan bagi transmigran, pembangunan balai desa serta kendaraan transportasi roda empat di Desa Heirain, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Sebagai salah satu kabupaten perbatasan, kehadiran pemerintah dilakukan salah satunya melalui Kementerian Desa PDTT. Dalam kurun waktu 2015–2019, pemerintah melalui Kementerian Desa PDTT telah memberikan serangkaian pembangunan maupun peningkatan infrastruktur dengan nilai mencapai Rp. 37,16 miliar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Malaka yang tersebar di 11 kecamatan dan 127 desa”, kata Abdul Halim Iskandar di Lapangan Desa Rabasa Haerain.
Abdul Halim Iskandar menegaskan bahwa masyarakat Malaka sudah bisa merasakan manfaat dari peningkatan jalan desa sepanjang 21,37 km, pembangunan jembatan, pembangunan saluran air minum yang melayani 215 kepala keluarga di tiga desa, pembangunan 100 rumah perukiman transmigrasi, pembangunan balai desa dan 21 unit kendaraan bermotor roda 4 bak terbuka untuk BUMDes.
“Dari 21,37 km pembangunan jalan di Malaka, khusus di Desa Rabasa Haerain ini, saya resmikan jalan perbatasan sepanjang 2,17 km dimana ujung jalan ini adalah laut yang berbatasan langsung dengan Timor Leste,” papar Abdul Halim Iskandar.
“Bantuan-bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal, dikelola serta dipelihara oleh masyarakat dan BUMDes, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara adil, berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah perbatasan akan semakin meningkat” tambah Menteri Desa PDTT kepada para pejabat dan masyarakat yang hadir.
Hadir di tempat yang sama, Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran mengatakan bahwa bantuan yang sudah diberikan ini sangat berarti bagi masyarakat Malaka. Bantuan ini bisa menjadi pemantik meningkatnya roda perekonomian di desa, khususnya pada desa yang berhadapan langsung berada di lokasi perbatasan negara.
“Bagi masyarakat Malaka, bantuan dari pemerintah pusat melalui Kemendesa PDTT adalah seperti kado natal yang akan hadir dalam beberpa hari ke depan. Pemberian bantuan dari pusat itu tidak datang dengan sendirinya,” tegas Stefanus Bria Seran.
Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendesa PDTT, Aisyah Gamawati mengatakan bahwa Kemendesa PDTT akan selalu hadir dalam membantu daerah-daerah yang berada di wilayah perbatasan, pulau kecil terluar, rawan bencana, rawan pangan dan pasca konflik.
Aisyah menegaskan bahwa pembangunan, baik itu pembangunan infrastruktur maupun non infrastruktur tetap menjadi fokus unit kerja yang dipimpinnya demi meningkatkan kehidupan sosial ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin meningkatkan tingkat ekonomi, kesehatan, kesejahteraan masyarakat desa di daerah-daerah tertentu (Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, Rawan Pangan, Rawan Bencana dan Pasca Konflik) agar setara dengan daerah lain di Indonesia,” tutur Aisyah.
Membuka akses jalan desa, menggelar program transmigrasi, serta pengembangan sarana untuk mencukupi standar pelayanan minimal merupakan sebagaian kecil program yang kami lakukan dengan tetap mengutamakan kearifan lokal yang dimiliki masing-masing wilayah”, tutup Aisyah.
Setelah meresmikan pemberian bantuan kepada pemerintah kabupaten Malaka, Menteri Desa PDTT bersama rombongan juga melakukan peninjauan jalan perbatasan yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Tak hanya itu, Menteri Desa PDTT juga melihat produk-produk lokal hasil produksi BUMDes, melakukan peninjauan pekerjaan padat karya tunai yaitu pembangunan jalan usaha tani dan pembangunan posyandu yang dibangun dari dana desa. (mediaindonesia)
More Stories
Sebanyak 18.481 keluarga di perbatasan RI-Malaysia Mendapat Bantuan Pangan dari Bulog
Indonesia-Malaysia Jalin Kerja Sama Pembangunan SOSEK MALINDO di Wilayah Perbatasan
Ini Lima Pintu Imigrasi yang Sering Digunakan Buronan Internasional untuk Masuk Indonesia