Bank Indonesia (BI) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program pemberdayaan. BI mengklaim sepanjang tahun 2019, telah berhasil mengembangkan berbagai program pemerdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di sejumlah wilayah di provinsi yang berbatasan dengan negara Timor Leste ini.
Kepala BI Perwakilan NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, mengatakan, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang efisien dan berkelanjutan, BI mengembangakan UMKM melalui pendekatan klaster. Sepanjang tahun 2019, BI telah membina 10 klaster tematik.
“Klaster sapi binaan BI, telah berhasil meningkatkan produksi tiap tahunnya dan mampu mengakses pasar antar daerah, Klaster kopi binaan BI di Kabupaten Ngada juga berhasil meraih Juara I tingkat nasional untuk kategori kebun kopi,” kata Nyoman di Kupang, akhir pekan kemarin.
Desa Wisata
Sementara dalam rangka mendukung visi Pemerintah Provinsi NTT untuk menjadikan pariwisata sebagai prime moverekonomi, kata Nyoman, BI telah mengembangkan tiga desa wisata.
Tiga desa wisata itu antara lain, Kampung Wisata Melo, Kampung Adat Todo di Kabupaten Manggarai, dan Desa Nita di Kabupaten Sikka. Khusus Kampung Wisata Melo telah diresmikan langsung oleh Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam kunjungannya pada bulan November 2019 lalu. Sedangkan Kontribusi BI dalam bingkai Masyarakat Ekonomi NTT, lanjut Nyoman, bersama Perum Bulog Divisi Regional NTT dan Bank NTT, mempelopori produksi beras lokal premium dengan branding “Molas Lembor”.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur NTT yang telah melaunching tepat pada HUT ke-61 NTT pada tanggal 20 Desember 2019 di Kabupaten Sumba Timur,” ucapnya.
Nyoman melanjutkan, seiring perkembangan ekonomi digital yang semakin marak, BI juga terus meningkatkan aksesbilitas UMKM menuju dunia digital melalui program On Boarding UMKM l bekerjasama dengan beberapa e-Commerce.
Ke depan BI akan bekerjasama dengan pelaku start up di bidang digital farming pariwisata, serta micro finance dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, promosi pariwisata, serta memperluas akses pembiayaan UMKM.
“Sementara itu sebagai bentuk kepedulian dan kontribusi nyata kami telah menyalurkan Program Sosial Bank Indonesia dengan tagline “Dedikasi untuk Negeri” melalui dua galeri tenun di Waingapu dan Atambua yang mendukung prioritas pembangunan daerah di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Wayan.
Di samping itu, keindahan kain tenun ikat NTT dari pengrajin binaan BI juga telah merambah pasar internasional dan berpartisipasi pada pameran Karya Kreatif Indonesia di Jakarta.
Buka BI Corner GenBi
Kepala Tim Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang, dan Layanan Administrasi BI Perwakilan NTT, Eddy Junaedi, mengatakan dalam rangka mendukung prioritas pembanguanan di bidang pendidikan, BI juga telah melaksankan berbagai terobosan, diantaranya dengan membuka BI Corner dan Program Generasi Indonesia (GenBi).
“Melalui tagline “Indonesia Cerdas”, kami juga telah berkontribusi melalui Program Pojok Baca atau BI Corner dan Dongeng BI yang telah dibangun di universitas dan sekolah, di samping itu program GenBI yang telah dibentuk sejak tahun 2014, masih terus berlanjut Hingga saat ini,” ujarnya.
BI, juga telah menyalurkan beasiswa kepada 560 mahasiswa dan melakukan berbagai kegiatan positif seperti Aksi Bersih Pantai, kegiatan sosial lainnya dan mengikuti BI Leadership Camp setiap tahunnya.
BI juga berkontribusi dalam peningkatan ekonomi umat melalui bantuan pembangunan tempat ibadah dan pemberdayaan ekonomi.[*]
victorynews.id
More Stories
BPPD Kepri Dorong Konektivitas Serasan Sematan
Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Menko Polkam: Teroris Bisa Kecoh Aparat Pakai AI