Salah satu misi lembaga MPPI (Masyarakat Peduli Perbatasan Indonesia) adalah berbagi kepedulian bersama warga yang berdiam di wilayah perbatasan, karena perbatasan merupakan wajah sebuah negara dan menjadi salah satu bagian terpenting dalam pembangunan yang merata.
Kali ini, MPPI berkunjung ke wilayah Kalimantan Barat, Provinsi dengan lima kawasan perbatasan yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Akhir Januari 2020 lalu, volunteer MPPI, yaitu Heny, Bayu dan Indra memilih Kabupaten Sambas, tepatnya di Kecamatan Paloh, sebagai tempat kunjungan. Di tempat ini, Heny dkk melakukan serangkaian kegiatan untuk berinteraksi langsung dengan warga setempat.
“Bhakti sosial merupakan kegiatan dengan beberapa aktifitas seperti mengunjungi SMP di kawasan Temajok guna melihat perkembangan pendidikan anak-anak di perbatasan agar bisa menjadi anak tangguh dan kompetitif dengan guru-guru yang handal,” ungkap Heny.
Menurutnya Bakti sosial yang dilakukan MPPI ini untuk melihat persoalan-persoalan dari dekat terkait dunia pendidikan.
“Selain juga melihat para lansia dengan perkembangan Poslansia agar dapat melihat kesehatan masyarakat di kawasan perbatasan,” kata Heny.
Terkait bhakti sosial yang dilakukan MPPI ke SMP di Paloh, tujuannya adalah melihat dari dekat dan mendengar aspirasi para tenaga pendidik di wilayah perbatasan, memberikan bantuan alat olahraga ke beberapa sekolah, serta melakukan sosialisasi kepada anak-anak sekolah agar terhindar dari bahaya narkoba. Tak lupa, MPPI membangkitkan semangat nasionalisme dan membagikan bendera Merah Putih kepada masyarakat setempat.
Surandi, Kepsek SMPN 4 Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas menghaturkan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari MPPI kepada siswa/siswi dengan memberikan berupa bantauan 1 set sarana olahraga dan puluhan baju Kaos NKRI.
“Semoga bermanfaat bagi murid-murid, kami juga mendorong kepada MPPI terkait dengan status empat guru honorer di SMPN 4 agar ditingkatkan statusnya menjadi PNS,” harapnya.
Selama ini, dijelaskan Surandi untuk tunjangan terhadap guru-guru di 3 T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) khususnya di SMPN 4 sudah tidak diberikan lagi semenjak 2017 tahun lalu.
Nina salah satu kader Poslansia juga mengucapkan terimakasih atas perhatian untuk para lansis di perbatasan.
“Terima kasih untuk perhatiannya kepada para lansia yang ada diperbatasan Sambas ini,” pungkasnya.[*]
More Stories
Berangkatkan Ekspedisi Batas Negeri Pemuda Muhammadiyah Kalbar, Ini Pesan Pangdam Tanjungpura
Peduli Pendidikan, Yayasan MPP Lakukan ini di Perbatasan RI-RDL
Bela Negara, Yayasan MPPI Bagi Bantuan untuk Warga Perbatasan