21 September 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Hidupkan Wisata Sungai, Bupati Sintang Resmikan Kapal Bidar Pelangi Jubair

Untuk menghidupkan wisata sungai sungai di Kota Sintang, Kalimantan Barat, Bupati Sintang, Jarot Winarno meresmikan sarana wisata berupa Kapal Wisata Bidar Pelangi Jubair. Peresmian kapal wisata sungai tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, yang dilaksanakan di Taman Bungur, depan Pendopo Bupati Sintang, pada Kamis (20/02/2020).

Kehadiran Kapal Wisata Bidar Pelangi Jubair di Kota Sintang tak lepas dari peran Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Sintang. Merekalah yang menggagas ide penyediaan kapal wisata itu.  Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat MABM Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Dr. Chairil Anwar, Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah MABM Kabupaten Sintang, H. Ade Kartawidjaja, Ketua DPRD Kabupaten Sintang, jajaran Forkopimda, para pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat yang ada di Kabupaten Sintang.

“Dulu banyak kapal di Kota Sintang, seperti Junjung Buih tetapi sudah tidak ada lagi, jadi dengan adanya Kapal Bidar Pelangi Jubair ini bisa menghidupkan kembali budaya sungai, menghidupkan sektor wisata sungai di Kota Sintang, karena wisata sungai masih dicari oleh masyarakat”, ujar Jarot Winarno.

Apalagi, sambung Jarot , bahwa masyarakat dari dulu hingga kini yang berada di pesisir sungai masih melakukan aktivitas kawasan pinggiran sungai, “sungai di Sintang masih hidup, banyak orang melakukan aktivitasnya di sungai, sehingga dengan hadirnya kapal bidar ini bisa menambah wisata sungai di Kota Sintang”, tambahnya.

Selain itu juga, Jarot memberikan pesan untuk menjaga dan mengoptimalkan kapal bidar ini, “mari sama-sama kita jaga kapal bidar ini, selanjutnya akan kita optimalkan sebagai salah satu objek wisata sungai”, pesan Jarot.

Masih kata Bupati Sintang, bahwa Kota Sintang ini merupakan meltingpot tempat bertemunya semua suku yang ada di Kota Sintang, “hadirnya kapal bidar ini merupakan kerjasama antara MABM dengan Pemkab Sintang, dengan demikian Sintang ini tempat meleburnya suku dan budaya, ada melayu, dayak, tionghua, minang, Nusa Tenggara, masyarakat jawa dan seluruh lapisan suku yang ada di Sintang itu bersatu padu, hal inilah merupakan kontribusi nyata untuk membangun Kabupaten Sintang”, ucapnya.

Bupati sintang-2

Lanjut Bupati Sintang, mengatakan bahwa jangan pernah melupakan sejarah dan kemajemukan suku untuk memajukan Sintang secara bersama-sama, “hari ini kita launching kapal bidar, dengan nama Pelangi Jubair, dari segi namanya itu adalah pendiri Kota sintang ini, kemudian masyarakat sintang itu majemuk, kita lihat antusiasme masyarakat sangat tinggi, saya pesankan untuk tidak pernah melupakan sejarah, kita buktikan bahwa kemajemukan suku budaya di Sintang ini bisa untuk memajukan Sintang bersama-sama”, katanya.

“Ide ini muncul atas dasar kepedulian MABM terhadap sungai sebagai lingkungan hidup yang pokok dimasa lalu, karena saat ini keberadaan sungai sudah mulai ditinggalkan, padahal sejarah mencatat, bahwa sungailah tempat peradaban, dengan demikian MABM Sintang menghadirkan kapal wisata sebagai sarana hiburan yang edukati serta untuk memperkuat persaudaraan antar suku dan etnis di Kabupaten Sintang”, kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah MABM Kabupaten Sintang, H. Ade Kartawidjaja.

Beli kapal motor bandong

Dijelaskan, proses pembangunan kapal Bidar Pelangi Jubair ini  dimulai dengan membeli kapal motor bandong milik swasta, kemudian dilakukan pemakalan pada lambung kapalnya, kemudian bangunan lama dibongkar dan diganti dengan tipe sarana wisata air dengan waktu pembuatan selama lima bulan, dengan spesifikasi panjang 20 meter, lebar 6,5 meter, tinggi 7 meter, dengan daya tampung penumpang untuk wisata sekitar 120 orang atau sekitar 7 ton dan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan yang sesuai standar keamanan.

“Pertama, kapal ini diberi nama Bidar Pelangi Jubair, Bidar itu artinya besar, Pelangi itu artinya kemajemukan Kabupaten Sintang, dan Jubair itu adalah tokoh masalalu sejarah Kota Sintang, dan biaya naik kapal direncanakan sebesar Rp. 5000 hingga Rp. 10.000, untuk rute dan jadwalnya masih ditentukan selanjutnya”, ujarnya.

Setelah kegiatan peresmian, Bupati Sintang beserta rombongan, mengelilingi pinggiran sungai kapuas dan sungai melawi menggunakan Kapal Wisata Bidar Pelangi Jubair.[*]

suaraborneo.com