Khutbah Idul Fitri menjadi bagian yang dianjurkan dalam pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Mengacu Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 28 Tahun 2020, bila shalat Idul Fitri dikerjakan berjamaah di rumah, setelah shalat, khatib melaksanakan khutbah.
Tetapi, apabila dalam pelaksanaan shalat jamaah di rumah itu tidak ada yang memiliki kemampuan khutbah, shalat Idul Fitri boleh dilakukan tanpa khutbah.
Shalat berjamaah dilakukan minimal 4 orang, satu orang imam dan tiga orang makmum.
Jika kurang dari 4 orang maka shalat Idul Fitri dilakukan secara munfarid (sendiri).
Berikut ini ketentuan dan contoh khutbah Idul Fitri:
Ketentuan Khutbah Idul Fitri berdasar Panduan MUI
1. Khutbah Id hukumnya sunah yang merupakan kesempuranaan salat idul fitri.
2. Khutbah Id dilaksanakan dengan dua khutbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.
3. Khutbah pertama dimulai dengan takbir sebanyak sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua dimulai dengan takbir tujuh kali.
4. Khutbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali
b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله (alhamdulilah)
c. Membaca shalawat nabi Saw., antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد (Allahumasholli’alasayyidina muhammad)
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Membaca ayat Al-Qur’an
5. Khutbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali
b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca الحمد لله (alhamdulilah)
c. Membaca shalawat nabi saw, antara lain dengan membaca اللهم صل على سيدنا محمد (Allahumasholli’alasayyidina muhammad)
d. Berwasiat tentang takwa.
e. Mendoakan kaum muslimin
Contoh Khutbah Idul Fitri
Berikut Contoh Khutbah seperti yang disampaikan oleh Misbachul Munir, LC, staf pengajar di madrasah Mu’alimin Muhammadiyah Yogyakarta:
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah…
Syukur alhamdulillah, di tengah kesibukan sedemikian rupa ini, masih tersedia bagi kita sedetik dua detik untuk kembali mengingat diri kita masing-masing kepada Allah SWT.
Syukur alhamdulillah, kita masih senantiasa mendapat petunjuk untuk melakukan tafakur, membaca serta memahami akan apa yang terjadi di balik batas pandang kita, agar kiranya sinar keimanan selalu memancar dan menyinari jiwa, untuk kemudian kita pantulkan terhadap lingkungan serta alam sekitar.
Semoga salam perdamaian tetap terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw, kepada keluarganya dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari kegelapan dan kesesatan menuju sinar terang keimanan, jalan yang lurus, arah yang benar yang akan menghantarkan kita mraihkebahagiaan dunia dan akhirat.
Marilah pada pagi hari ini, kita tingkatkan rasa ketaqwaan kita kepada Allah SWT. seraya bersyukur kepada-Nya bahwa sampai saat ini kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga bisa menunaikan ibadah sholat Idul Fitri yang diberkahi oleh Allah ini.
Allâhu Akbar Allâhu Akbar Walillâhilhamd
Jamaah yang dirahmati Allah…
Tujuan utama kita diwajibkan menjalankan ibadah puasa adalah agar kita bisa menjadiorang yang bertaqwa. Takwa adalah menjauhi segala sesuatu yang dapat membuat Allah Swt. murka dan mengerjakan segala perintahNya serta hanya merasa takut kepadaNya.
Untuk itu, agar selamat dari murka dan azab Allah Swt., seorang hamba harus komitmen mengerjakan apa-apa yang diperintahkan Allah kepadanya dan menjauhi segala sesuatu yang dilarangNya.
Lantas, apa keuntungan yang akan kita peroleh jika kita taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi apa saja yang dilarang-Nya?
Jamaah yang diberkahi Allah…
Dalam al-Qur’an, banyak sekali dijelaskan tentang hasil atau keuntungan yang akan diraih oleh orang-orang yang bertaqwa.
Diantaranya adalah:
Pertama. Dengan ketakwaan akan memberi rasa aman dan tentram pada orang yang takut dan mendatangkan rasa gembira dan bahagia pada orang yang sedang bersedih.
Orang yang bertakwa tidak akan merasa takut dan bersedih saat berada di dunia maupun di akhirat kelak.
Allah Swt. Berfirman: ”Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (al-A’raf: 35)
Kedua. Allah Swt. akan memudahkan urusan-urusan orang yang bertakwa; dimudahkan menjalankan kebajkan, menjalankan ketaatan, menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang, diteguhkan dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan dan dimudahkan dalam menjalani proses atau rangkaian sebuah perkara.
FirmanNya: ”Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga). Maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. (al-Lail: 5-7).
Maksudnya, barangsiapa menginfaqkan hartanya dijalan Allah, demi mengharap keridhaanNya, bersedekah dengan cara yang baik dan bertakwa kepada Allah Swt. maka Allah Swt. akan memudahkan setiap perkara yang dihadapinya.
Ketiga. Allah Swt. akan meluaskan rizki dan berkah pada orang yang bertakwa dengan dilapangkan rizkinya, dibukakan pintu-pintu keberkahan dari langit dan bumi, diturunkan hujan dan disuburkan pertaniannya.
Allah Swt. menegaskan dalam firman-Nya: ”Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi… (QS. Al-A’raf :96)
Keempat. Dengan ketakwaan, seseorang akan dibebaskan dari permasalahan, ditunjukkan segala solusi dan dilimpahkan rizki dari jalan yang tidak pernah disangka- sangka.
Janji Allah dalam al-Qur’an: “Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”. (3) (QS.65:3)
Hadirin jamaah sholat Ied yang dirahmati Allah…
Inilah pesan atau wasiat yang sangat berharga. Tidak ada kunci penyelamat hidup di dunia dan akhirat kecuali ketakwaan. Oleh karena itu, marilah kita niatkan selalu untuk memperbaharui dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang bertakwa, hamba-hamba yang selalu menjalankan perintah
Allah dan menjauhi segala apa yang telah dilarang-Nya, amin ya rabbal ‘alamîn.
Akhirnya marilah kita akhiri ibadah shalat Id kita ini dengan berdoa, memohon kepada Allah untuk kebaikan kita, keluarga kita, saudara kita, tetangga kita dan seluruh kaum muslimin :
Tata Cara Salat Idul Fitri di Rumah
Berikut tata cara shalat Idul Fitri sesuai panduan MUI:
1. Sebelum salat, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.
2. Salat dimulai dengan menyeru “ash-shalâta jâmi‘ah”, tanpa azan dan iqamah.
3. Memulai dengan niat salat idul fitri, yang jika dilafalkan berbunyi; أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لله تعالى
Usholli sunnatan liidil fitri rak’ataini (makmuman/imaman) lillahi taala
“Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر /Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
5. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ (subhanalllahi walhamdulilahi walaailahaillallahu wallahuakbar)
6. Membaca surah Al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al-Qur’an.
7. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.
8. Pada rakaat kedua sebelum membaca Al-Fatihah, disunahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri ( takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunahkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. (subhanalllahi walhamdulilahi walaailahaillallahu wallahuakbar)
9. Membaca surah Al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Al-Qur’an.
10. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
11. Setelah salam, disunahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri.[*]
Tribunnews.com
More Stories
Pembangunan Tercepat 1.000 Unit Apartemen di IKN Sudah Siap Dihuni ASN
Penyelundupan 408 Kaleng Miras di Gagalkan Satgas Yonarmed 11 Kostrad Di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Antisipasi Pelintas non-Prosedural, Pensiunan Petugas Imigrasi Bantu Perkuat Pengawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia