12 September 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

KKB OPM Papua. Foto-Facebook/TNPNB

Sudah Terlanjur Pamer Senjata Rampasan, KKB Dipermalukan Polda Papua Lewat Pernyataan Ini

BatasNegeri – Belum lama ini KKB Papua mengeluarkan siaran pers yang membuat geger masyarakat Papua.

Pasalnya, mereka mengklaim telah menjarah sejumlah amunisi milik TNI-Polri.

Melansir akun Facebook The TPNPB News yang diunggah pada Kamis (28/5/2020) kemarin, mereka membuat sebuah siaran pers yang ditujukan kepada Presiden RI Joko Wodo, Panglima TNI, serta Kapolri.

Dalam siaran pers yang diunggah tersebut, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meminta agar pemerintah Indonesia segera menyerah dan mengakui kemerdekaan Papua Barat.

KKB Papua pun mengaku bahwa mereka menang terus menerus dari TNI-Polri.

Termasuk dalam penyerangannya di 4 pos darurat TNI-Polri pada Sabtu (23/5/2020) lalu di Kabupaten Nduga, Papua.

TPNPB mengaku telah berhasil merebut sejumlah barang milik TNI-Polri.

Adapun barang yang berhasil dirampas menurut siaran pers tersebut adalah 77 buah peluru aktif magasen, 3 buah peluru rantai, 16 peluru basoka rocker aktif, 30 buah tas ransel milik TNI-Polri, 12 buah ponsel kamera merek Samsung milik TNI-Polri, 6 buah HT, 2 buah ponsel merek Thoraya Satelit, 15 buah rompi anti peluru, sepatu, baju, celana, terpal dan semua alat lain yang belum dihitung.

Facebook/TNPNB

Kini pasukan TPNPB disebut bertahan di Jembatan Kali Keneyam ABEAK dan Min Kampung Banggibeak.

Sementara itu, dilansir dari Antara Papua, Kepolisian Daerah (Polda) Papua memastikan tidak ada amunisi milik TNI-Polri yang dirampas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di berbagai wilayah di Kabupaten Nduga.

“Tidak benar berita di media sosial yang menyatakan amunisi milik TNI-Polri dirampas KKB di Nduga,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal, di Jayapura, Kamis.

Dia menegaskan, informasi di media sosial maupun media online yang menyatakan KKB melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki empat pos darurat TNI/Polri di Kabupaten Nduga tidak benar atau hoaks.

Pernyataan Jubir Komnas-TPNP Sebby Sambom dalam rilisnya menyatakan telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari tanggal 18 hingga 25 Mei lalu, serta merampas amunisi beserta alat komunikasi lainnya dan menduduki 4 pos darurat TNI/Polri, dipastikan tidak benar.

Apa yang diungkap Jubir TPNPB tidak benar termasuk merampas perlengkapan militer yang tertinggal, di antaranya, 60 magasin peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit yang per butirnya belum dihitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, 6 buah HT, 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal, dan peralatan lainnya yang belum dirinci, kata Kombes Kamal.

Kamal menegaskan, KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan tindakan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.

Tidak pernah ada laporan terkait kejadian tersebut (perampasan amunisi, Red), kecuali penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai, Jumat (15/5/2020) lalu.

Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah, yakni penembakan terhadap warga nonkaryawan di Mile 61 area PT Freeport, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Kamis (21/5/2020).

Kemudian, Jumat (22/5/2020), KKB melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya yang menyebabkan satu petugas medis meninggal, saat melakukan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.

Sedangkan seorang rekannya yang selamat masih dirawat di RSUD Nabire.

“TNI-Polri akan terus mengejar para pelaku, walaupun anggota di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit, tetapi itu bukan menjadi halangan untuk melakukan penegakan hukum kepada kelompok tersebut,” ujar Kombes Kamal.[*]

Tribunnews