9 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat sayur dan buah - buahan di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/4/2020). Kegiatan jual beli di pasar tersebut masih berjalan normal meski pandemi COVID-19 tengah mewabah. Hampir seluruh kios masih terlihat buka. Namun banyak pedagang dan pekerja yang terlihat tak mengenakan masker ditengah merebaknya ancaman virus corona. SP/Joanito De Saojoao.

Ekspor Pertanian Indonesia Alami Peningkatan

BatasNegeri – Selama periode Januari-Mei 2020, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 64,46 miliar atau turun 5,96% dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang mencapai 68,54%. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$ 60,97 miliar atau menurun 3,50%. Ekspor nonmigas ini menyumbang 94,58% dari total ekspor Januari-Mei 2020.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengungkapkan, penurunan ekspor ini terjadi hampir di seluruh sektor kecuali pertanian. Untuk sektor migas turun cukup dalam hingga 34,93%, industri pengolahan turun 0,08%, sedangkan sektor tambang dan lainnya turun 21,02%.

“Kecuali pertanian, semua sektor mengalami pertumbuhan negatif. Untuk ekspor pertanian, selama Januari-Mei 2020 pertumbuhannya cukup mengembirakan sebesar 5,63% yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor buah-buahan tahunan,” kata Suhariyanto dalam live streaming “Data Ekspor-Impor Mei 2020”, Senin (15/6/2020).

Meski menjadi satu-satunya sektor yang tumbuh positif, sayangnya kontribusi sektor pertanian terhadap total ekspor Indonesia masih kecil yakni sebesar 2,22%. Menurut Suhariyanto, kontribusi terbesar justru datang dari sektor industri sebesar 79,25%, tambang 13,11%, dan migas 5,42%.

Jika dilihat per negara, pangsa ekspor nonmigas periode Januari–Mei 2020 tidak banyak berubah, di mana ekspor utama Indonesia masih tertuju ke Tiongkok dengan pangsa ekspor sebesar 17,04%, disusul Amerika Serikat 11,84% dan Jepang 8,69%. (beritasatu)