BatasNegeri – Kalimat terima kasih buat Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berulang-ulang diucapkan Kepala Desa Alas, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Cyprianus Nahak Bauk.
Apa yang diucapkan ini beralasan karena dalam kurun waktu dari tahun 1980-an sampai 2014 warga bermimpi soal akses jalan berhotmix. Mimpi inipun membuahkan hasil ditandai dengan pembangunan jalan “sabuk perbatasan” yang melintasi wilayahnya hingga ke batas darat Kabupaten Belu.
Cyprianus kepada Pos-Kupang, Selasa (18/8) mengisahkan soal riwayat kehadiran jalan yang melintasi wilayah Desa yang dipimpinnya sekarang ini.
Dikatakan Cypri, saat Malaka masih bergabung dengan Kabupaten Belu di era 1980-an akses jalan aslinya sudah ada. Namun, kondisinya sangat memprihatinkan, apalagi saat musim hujan. Praktis warga sangat kesulitan keluar dari desa untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan.
Warga pada era 1980-an itu, lanjut Cypri, ketika itu dirinya masih usia remaja dan merasakan betul kesulitan akses transportasi dari desanya ke Atambua, Ibu kota Kabupaten Belu.
“Memang ada mobil masuk ke desa waktu itu tapi jalannya rusak berat. Saat musim hujan, warga harus menempuh puluhan kilometer berjalan kaki ke Motamasin untuk bisa dapatkan mobil. Jadi betul-betul sengsar dan saya merasakan itu,” ujar Cypri mengenang masa-masa sulit ketika itu.
Memasuki tahun 2014, jelas Cypri, warga mulai bernapas lega. Pasalnya, pemerintah pusat mulai merintis pembangunan jalan berhotmix untuk menghubungkan wilayah Malaka dengan Belu. Alhasil, kini jalan yang dulunya berbatu, berlumpur kini diperlebar dan halus mulus.
“Saya atas nama pemerintah dan warga Desa Alas ucapkan terima kasih buat Bapak Presiden Jokowi yang membuka akses isolasi daerah kami. Warga selama ini bermimpi untuk mendapatkan jalan berhotmix dan kini sudah terjawabi,” ujar Cypri berapi-api.
Wilayah Desa Alas, katanya, sudah “merdeka” dari isolasi wilayah karena bisa dengan cepat menjual hasil pertanian dan perkebunan ke pasar terutama di Betun, Ibu kota Malaka maupun ke Kupang, Ibu kota Provinsi NTT.
“Kalau dulu jalan belum hotmix kita ke Betun butuh waktu 5 jam karena harus jalan kaki dulu. Sekarang tidak perlu jalan kaki lagi, cukup tunggu mobil masuk ke Alas dan tidak sampai 1 jam sudah tiba di Betun,” tambah Cypri. (tribunnews)
More Stories
Personel Yonkav 12/BC Bantu Masyarakat Cor Jalan Di Perbatasan RI-Malaysia
TNI-POLRI Kerjasama Susun Kajian Pertahanan Perbatasan Negara dalam Mendukung IKN
Presiden Jokowi Buka dan Hadiri Nusantara TNI Fun Run di IKN