12 September 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Makna Kemerdekaan dalam Upaya Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Oleh: Benny Susetyo*)

BatasNegeri – Euforia atau semangat peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia ke 75 tahun masih tetap dirasakan oleh segenap masyarakat indonesia walaupun ditengah situasi pandemi tahun ini. 75 tahun kita merdeka sebagai bangsa menghadapi persoalan paling mendasar bagaimana bangsa bisa keluar dari tantangan global yakni Krisis ekonomi akibat pandemi corona.

Peringatan 75 tahun kemerdekan menjadi refleksi bangsa ini mewujudkan cita-cita proklamasi yakni kedaulatan segala bidang khususnya bagaimana mengolah pangan dan sumber ekonomi yang kita miliki. Pada dasarnya kedaulatan pangan lebih berfokus pada hak negara yang bisa secara mandiri menentukan kebijakan dan menjamin terpenuhinya pangan bagi seluruh rakyat indonesia tanpa terkecuali. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kondisi bangsa yang sedang dialami, termasuk pada masa pandemi corona seperti sekarang ini.

Dengan kata lain, kedaulatan pangan merupakan salah satu bentuk dari kemerdekaan bangsa demi terwujudnya kesejahteraan bangsa.

Sudah 75 tahun kita merdeka, namun kita belum juga paham memaknai artinya berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri. Sampai saat ini kita tidak menyadari bahwa kebergantungan tersebut yang membuat bangsa kita tidak juga mampu mensejahterakan rakyatnya. Orientasi pembangunan yang selalu dibiayai dengan utang dan tingginya kebergantungan hanya akan membatasi keberpihakan pemerintah terhadap rakyatnya. Karena kekuasaan ada pada si empunya uang, pelan tapi pasti, kedaulatan negara dibikin runtuh oleh titah si empunya uang.

Mengapa kita sulit berpikir jujur bahwa bangsa ini memiliki potensi luar biasa. Kita sejatinya bisa hidup mandiri tanpa melulu tergantung pada kekuatan asing. Kita bisa mengembangkan sumberdaya alam yang kita miliki sehingga sungguh-sungguh bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi rakyat semesta.

Indonesia masih mempunyai sumberdaya alam yang bisa digunakan menjalankan pembangunannya, yang sejauh ini belum optimal dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Dalam kehidupan bermasyarakat visi kepala daerah yang memiliki kemanpuan untuk mengkapitalisasikan produk lokal dan potensi daerah amat dibutuhkan untuk menciptakan kemandiran ekonomi lokal.

Negeri kita punya sumberdaya alam di seluruh kepulauan Nusantara. Negeri kita juga punya sumberdaya energi alternatif yang melimpah. Negeri ini membutuhkan pemimpin yang berani keluar dari lingkaran setan kebergantungan asing dan kembali mengukuhkan kemandirian. Pemimpin itu mampu menggerakkan potensi rakyat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki bangsa ini. Pemimpin yang cerdas dan kritis, yang mampu berpikir dan berbuat melepaskan kebergantungan untuk menjadi mandiri.

Keberanian keluar lingkarangan kepedulian terhadap kepentingan sempit dan politik bagi hasil adalah kunci adanya harapan bangsa ini mampu menjadi bangsa besar dan memiliki peradaban. Kunci satu kalau Peminpin mempunyai visi dan misi yang jelas  dalam menata keadaban publik dan keluar kepentingan politik bagi hasil.

Adanya potensi bahkan dengan hal sederhana dapat kita lakukan untuk mengantisipasi krisis ketahan pangan ini. Terpenting kini kesadaran tersebut perlu dibangun kembali dengan pendasaran kesadaran baru.

Bangsa Indonesia memiliki modal sosial , budaya sangat kuat untuk menggerakkan kesadaran bersama. Hal sederhana seperti mengolah tanah kosong dan pekarangan untuk di tanami sayuran, ubi, cabe, tomat, bisa dijadikan salah satu cara untuk mengantisiapasi krisis ketahanan pangan yang mungkin terjadi. Aksi gerakan menanam ini juga mudah dilakukan cukup dengan memanfaatkan bahan bekas seperti botol bekas, kaleng, dan dipadukan dengan sistem hidroponik.

Gerakan merupakan wujud dari aktualisasi. Dalam hal ini mementum Pilkada yang akan dilaksanakan, kita berharap calon kepala daerah mampu memberikan pemikiran dan strategi yang mampu mengolah potensi lokal dan bahkan dapat menggali lebih dalam potensi-potensi besar yang belum digali di masyarakat.

Kemerdekan ini adalah momentum untuk mengggerakkan potensi yang dimiliki, mengolah sumber alamnya dan kekayaan hayati dengan kekuatan lokal secara swadaya.[strategi.id]

*) Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP