BatasNegeri – Dalam rangka mengasah kemampuan bela diri sekaligus menjalin tali silaturahmi , Satgas Yonarmed 3/105 Tarik memperkenalkan sekaligus melatih ilmu bela diri buat anak-anak Perbatasan RI-RDTL.
Latihan bela diri IKSPI Kera Sakti khususnya anak-anak ini untuk anak-anak di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam rilis berita yang dikirim Perwira Penerangan Satgas Yonarmed 3/105 Tarik yang dikirim ke Pos-Kupang, Senin (7/9) disebutkan, kehadiran TNI khusus di perbatasan RI-RDTL tidak semata-mata menjaga kedaulatan NKRI.
Prajurit TNI dari Satgas Yonarmed 3/105 Tarik juga memperkenalkan ilmu bela diri termasuk membekali pendidikan praktis buat anak-anak perbatasan.
Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr. (Han) mengatakan, kegiatan pengenalan bela diri tersebut dilakukan di sela-sela kegiatan Satgas untuk memberikan bekal bela diri kepada anak-anak Desa Tasinifu.
“Beladiri IKSPI Kera Sakti artinya adalah Ikatan Keluarga Silat “Putera Indonesia” adalah merupakan bela diri warisan budaya bangsa berdiri pada tahun 15 Januari 1980 yang berpusat di Kota Madiun,” ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya harus menyebar luaskan beladiri asli Indonesia kepada seluruh masyarakat perbatasan, agar memiliki kemampuan teknik beladiri yang benar.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan tersebut dipimpin Danpos Aplal Letda Arh Riyo Yudikusumo, S.Tr.(Han). Kegiatan inipun atas permintaan dari salah seorang warga setempat Raja Paulus Thal (64) untuk melatihkan bela diri kepada masyarakat perbatasan guna mengisi waktu luang anak-anak dengan hal yang bermanfaat.
Dibawah arahan pelatih pencak silat yaitu Pratu Eko Mulyanto, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan penuh antusias dan keseriusan dari anak-anak sekitaran Pos Aplal.
“Selain menjaga perbatasan kami juga mempunyai tugas dalam mengayomi masyarakat perbatasan, seperti contoh kecilnya memberikan arahan serta bimbingan kepada anak-anak agar menjadikan generasi penerus bangsa menjadi lebih baik lagi, ” ucap Danpos.
Lebih dari itu, jelasnya, guna menumbuhkan kecintaan kepada budaya Indonesia sebab beladiri silat merupakan salah satu warisan asli Nusantara.
Sementara itu Raja Paulus Thal (64) mengucapkan terimakasih pada anggota Satgas karena mampu merangkul serta memberikan edukasi pada anak-anak perbatasan dalam seni bela diri guna kedepannya dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menjaga diri maupun menjaga kedaulatan NKRI.
“Kami senang bapak-bapak sekalian mau melatih anak-anak kami bela diri karena di samping untuk olahraga juga ini merupakan budaya Indonesia”, ungkapnya. (tribunnews)
More Stories
Personel Yonkav 12/BC Bantu Masyarakat Cor Jalan Di Perbatasan RI-Malaysia
TNI-POLRI Kerjasama Susun Kajian Pertahanan Perbatasan Negara dalam Mendukung IKN
Presiden Jokowi Buka dan Hadiri Nusantara TNI Fun Run di IKN