BatasNegeri – Deputi VII Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal Muda TNI Rus Nurhadi Sutedjo memantau akses telekomunikasi di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dalam peningkatan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan, Pemerintah Daerah bersama Telkom berusaha penuh agar akses internet bisa dinikmati masyarakat.
Tentunya hal itu tidak lepas dari koordinasi antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat dan kepada pemilik provider sebagai penyedia layanan akses telekomunikasi.
Demi memenuhi kebutuhan akses telekomunikasi, Pemerintah Pusat juga telah membangun jaringan tulang punggung atau kabel FO bawah laut (palapa ring barat, salah satunya sudah terhubung di Kepulauan Anambas.
“Konsen saat ini untuk mendukung nawacitanya pembangunan akses yang ada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluat (3T). Melihat Anambas ini adalah daerah yang strategis yang berada di perbatasan, perlu sekali memperkuat akses telekomunikasi,” ujar Rus Nurhadi, Rabu (23/9/2020).
Pada kesempatan itu, ia berkunjung ke lokasi peninjauan akses telekomunikasi di Kecamatan Palmatak, Kute Siantan, Jemaja, dan Jemaja Timur.
Peninjauan secara langsung ini untuk melihat pembangunan tower dan pegelaran kabel akses telekomunikasi di Anambas.
Sementara itu Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris menuturkan, harapan masyarakat saat ini adalah ketersediaan sinyal yang cukup maksimal yaitu 4G.
“Harapan masyarakat dan pemerintah daerah tentunya ingin hadirnya layanan akses telekomunikasi 4G di daerah perbatasan, agar masyarakat tidak ketinggalan informasi,” ucap Haris.
Saat ini yang menjadi permasalahan ialah masih ada beberapa pelosok daerah yang belum terjangkau akses telekomunikasi. Apabila ini sudah merata tentu permasalahan sinyal tidak lagi menjadi persoalan masyarakat.
Pemanfaatan backbone palapa ring barat (PRB) teknologi dibeberapa wilayah sudah mulai terlihat peningkatan kualitas layanan akses telekomunikasi sinyal 4G, seperti di Kecamatan Siantan, Jemaja, Siantan Tengah, Palmatak, Kute Siantan, dan Jemaja Timur.
Meski masih ada beberapa lokasi yang belum terakamodir dengan baik, tentunya ini menjadi prioritas pemerintah daerah. (tribunnews)
More Stories
Proyek Basilika dan Gereja di IKN Telan Anggaran Rp 704,9 Miliar
RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal
Pengelolaan Perbatasan RI-PNG Jadi Sorotan Utama di Sidang JBC ke-38