9 Oktober 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Satgas Pamtas Ungkap Jaringan Pengedar Sabu di Sei Bolong

BatasNegeri – Satuan Tugas Pengaman Perbatasan RI – Malaysia (Satgas Pamtas) RI – Malaysia Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 18/Komposit Buritkang kembali mengamankan para pelaku jaringan pengedar narkotika golongan satu jenis sabu, Rabu (1/12).

Setidaknya ada tujuh tersangka yang diamankan personel Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit Buritkang. Masing-masing berinisial DM (31), SP (29), BR (37), AG (35), MD (50) dan dua wanita bernama LN (44), dan ML (35). Ketujuh pelaku tersebut diamankan dalam operasi yang menyasar wilayah Sei Bolong dan Jalan Kampung Jawa Nunukan.

Pasi Intel Satgas Yonarmed 18/Komposit Buritkang, Lettu Arm M. Rizky mengatakan, pihaknya berupaya membantu Kepolisian dalam pemberantasan narkoba, terutama menjelang Natal dan menyongsong tahun baru 2022.

Ya, kali ini kami ungkap lagi peredaran narkoba meski dengan jumlah barang bukti kecil, yakni 0,13 dan 0,39 gram. Tapi ini mengindikasikan ada barang besar yang dikelola jaringan yang kami amankan ini,” ujarnya menyampaikan saat press rilis, Rabu (1/12).

Dijelaskan Rizki, operasi tersebut pada awalnya merupakan sebuah ketidak sengajaan, yakni saat para prajurit Satgas Pamtas Yonarmed 18/Komposit menikmati makan malam, ada informasi melalui telepon terkait dugaan peredaran narkoba di wilayah Sei Bolong.

“Jadi langsung melakukan koordinasi bersama Satreskoba, lalu kita lakukan pengintaian dan penggerebekan,” kata Rizky.

Saat penggerebekan, personel mengamankan laki-laki berinisial AG yang kemudian menunjuk enam orang lainnya. Alhasil, petugas langsung menuju ke alamat nama-nama yang disebutkan AG. Tak berselang lama, di kediaman ML, petugas mendapati wanita ini tengah pesta miras dan ditemukan dua bong/alat hisap sabu.

ML disinyalir sebagai kurir atau penyedia barang sekaligus bandar kecil yang beroperasi di sekitar Nunukan kota. Selain diduga memasarkan barang haram tersebut, ML juga diduga menjadi konsumen narkoba. Dugaan ini diperkuat dengan hasil tes urine-nya yang menyatakan positif amphetamine.

Selanjutnya, operasi berlanjut ke DM, yang diduga sebagai pengedar sabu yang dikemas oleh ML.

“Jdi pencarian DM ini cukup lama, sampai akhirnya ditemukan di jalanan pasar Inhutani. Kami hadang pakai sepeda motor dan kita geledah. Kita temukan paket sabu di celananya, barang disembunyikan dalam lipatan jahitan celana,” ujar Rizky menjelaskan kronologis penangkapan salah seorang pelaku.

Pelaku selanjutnya adalah LN, yang menurut keterangan para pelaku lainnya adalah bandar yang lebih besar dibanding ML. LN diamankan saat tengah beristirahat di rumahnya. Petugas menemukan empat paket kecil sabu di rumahnya. Begitu juga dengan nama nama lain yang akhirnya dijemput satu persatu di rumah mereka dengan barang bukti dan pengakuan para pelaku yang diamankan sebelumnya.

“Kalau kita bisa mengungkap siapa aktor besar di balik ulah mereka, ini tentu akan menjadi hal yang baik. Kita bisa memutus salah satu jaringan narkoba,” beber Rizky.

Pengungkapan tersebut merupakan kali kedua pasca Satgas Pamtas mengamankan sekitar 75 gram sebelumnya, dari sindikat pemasok sabu sabu di kalangan petani rumput laut di Pulau Sebatik. (prokal)