BatasNegeri – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan Indonesia tidak lagi menggunakan pendekatan militer ke Papua, namun pemerintah Indonesia menggunakan pendekatan yang komprehensif.
Menurut Moeldoko, pemerintah Indonesia memahami dan menyadari bahwa isu Papua tidak bisa hanya diselesaikandengan pendekatan militer.
“Pendekatan komprehensif jauh lebih dikedepankan, karena masalah pendidikan, masalah kesehatan dan kemiskinan harus kita selesaikan dan ini penting bagi Indonesia,” ujar Moeldoko saat bertemu dengan Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (4/01).
Untuk itu, mantan Panglima TNI ini menuturkan, baru-baru ini pemerintah telah mengeluarkan Inpres Nomor 9 Tahun 2020 yang isinya adalah percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat yang programnya dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Namun, Moeldoko tidak memungkiri adanya fenomena baru yang berkembang di Papua karena kelompok bersenjata mulai menyerang fasilitas umum, sekolah dan bahkan menargetkan penyerangan terhadap guru dan para dokter.
Ia pun mengatakan bahwa Ini persoalan yang tidak bisa diabaikan. Namun, walaupun begitu, pemerintah Indonesia mengirimkan tentara ke Papua untuk membantu pihak kepolisian, bukan untuk tujuan operasi militer. Moeldoko menegaskan bahwa operasi militer yang dilakukan di Papua adalah untuk pengamanan perbatasan.
More Stories
Mengenal Siwabessy, Bapak Atom Indonesia dari Maluku
YARA Sebut Tidak Ada Referensi Apapun Terkait Perbatasan Aceh 1 Juli 1956
Pembangunan IKN, Simbol Pengembangan Diri dan Persiapan SDM