BatasNegeri – Gegap gempita dan teriakan merdeka, membahana di laut perbatasan RI–Malaysia, di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Teriakan nasionalisme tersebut berasal dari warga pelosok dan ibu-ibu nelayan yang dengan semangat memegang bendera sepanjang 10 km di perayaan HUT Ke-77 RI.
Ratusan kapal nelayan menjadi tiang bagi Merah Putih yang dibentangkan di perbatasan laut RI, tepat di batas territorial perbatasan perairan Indonesia–Malaysia. Baca juga: Jokowi Pimpin Upacara Penurunan Bendera di Istana Merdeka
“Cukup gemuruh suara pekik merdeka yang diteriakkan. Rasanya berdiri bulu roma, sampai merinding mendengar semangat mereka. Ini perayaan kemerdekaan yang menggugah jiwa nasionalisme dan membangkitkan patriotisme kebangsaan dari ujung negeri,” ujar ketua panitia pembentangan bendera merah putih 10 km di Pulau Sebatik, Cucu Syarif Hidayatulloh, Rabu (17/8/2022).
Kondisi gelombang laut yang kuat, menjadi kendala pembentangan bendera 10 km tersebut.
Ada di beberapa tempat, kain bendera terjatuh dan basah, sehingga menambah berat bobot bendera yang diklaim lebih dari 7 ton dengan lebar 115 cm tersebut.
Pasang surut air laut juga menjadi hambatan lain, sehingga sejumlah kapal nelayan yang seharusnya ikut membentangkan bendera, harus tertahan karena kondisi air surut.
“Tapi secara keseluruhan, kondisinya sangat ramai. Tadinya kita hanya membatasi satu kapal dengan tiga orang saja. Mereka sekeluarga rela meninggalkan pekerjaannya dan focus merayakan HUT RI 77. Akhirnya kapal kapal terisi keluarga para nelayan, dan semakin menyemarakkan perayaan kemerdekaan,” lanjut Cucu.
Warga perbatasan RI–Malaysia, ingin menunjukkan meski mereka berada di tapal batas, nasionalisme mereka tidak ada batas. Baca juga: Bendera Kebangsaan Indonesia dan Monaco, Memang Serupa Tapi Tak Sama
Mereka mentahbiskan diri sebagai patriot, karena secara tidak langsung memiliki andil sebagai penjaga batas Negara.
“Selain meneguhkan batas perairan RI kepada Negara tetangga (Malaysia), kami juga ingin Negara memperhatikan kami di beranda negeri. Dengan bentangan bendera 10 km yang dilakukan, ini adalah peringatan dan pembuktian. Peringatan untuk Malaysia, dan bukti kami di perbatasan berjiwa merah putih sampai kapan pun,” tegasnya.
Di perayaan HUT RI 77 ini, warga Pulau Sebatik juga memiliki harapan supaya ada perbaikan harga kelapa sawit yang tengah anjlok.
Juga berharap Indonesia semakin jaya dengan kekayaan maritimnya.
“Mari sama sama menjadi tangguh, bersama sama berdaya untuk menunjukkan kualitas, dan terus bertumbuh kuat secara mental. Kita jadikan pandemic covid sebagai cambuk untuk terus melangkah maju, menciptakan sejarah kita sendiri dari perbatasan negeri. Pulih lebih cepat, tumbuh semakin kuat,” tegasnya. (kompas)
More Stories
Mengenal Siwabessy, Bapak Atom Indonesia dari Maluku
YARA Sebut Tidak Ada Referensi Apapun Terkait Perbatasan Aceh 1 Juli 1956
Pembangunan IKN, Simbol Pengembangan Diri dan Persiapan SDM