18 April 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Mensos Kunjungi Desa Perbatasan di Nunukan

BatasNegeri – Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, kembali mendatangi Desa Atap di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimatan Utara, pada Selasa (24/1/2023).

Risma mengatakan, kedatangan keduanya di Desa Atap ini, dilakukan guna menunaikan janji atas tiga permintaan warga di perbatasan RI–Malaysia, yang disampaikannya saat meninjau banjir di wilayah ini, Januari 2022 lalu. Tiga permintaan itu masing-masing bantuan untuk instalasi pengelolaan air bersih, perbaikan bangunan gedung sekolah dan bus sekolah.

“Saya masih ingat betul permintaan warga Desa Atap ini, waktu saya berkunjung kemari tahun 2022 lalu. Makanya, hari ini, saya ke sini, untuk memenuhi janji saya,” kata Risma.

Risma meninjau langsung bantuan air bersih sudah mulai dialirkan ke rumah rumah warga, dan bangunan sekolah SMA yang tahun lalu tergenang banjir, kini tidak lagi mengalami hal serupa. Untuk diketahui, Kemensos mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4.758.148.000 untuk kegiatan pemasangan instalasi pengelolaan air bersih, perbaikan sekolah, dan transportasi bus sekolah bagi warga Desa Atap.

Bantuan meliputi instalasi solar cell di Kantor Desa Atap, instalasi air bersih (bak penampung air, pipanisasi, mesin reverse osmosis dan profilling tank), serta mobil sebagai sarana angkutan dan transportasi. Selain itu, Mensos juga menyerahkan 10 unit desktop PC untuk sekolah senilai Rp 145 juta dan bantuan 200 paket sembako senilai Rp 40 juta, yang disalurkan melalui Ditjen Pemberdayaan Sosial.

Ada juga bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk penerima manfaat di Desa Atap, senilai total Rp 137.259.500, yang disalurkan melalui Sentra “Budi Luhur” Banjar Baru. Terdiri dari 150 pak tas sekolah, alat tulis dan perlengkapan kebersihan. Kemudian, 6 buah kursi roda, kasur, nutrisi dan sandang untuk penyandang disabilitas dan lansia. Serta bantuan wirausaha untuk 2 keluarga penyandang disabilitas. Dalam kunjungan pertamanya ke Desa Atap Kecamatan Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara, Januari 2022 lalu, warga setempat menyampaikan keluhan akan susahnya memperoleh akses air bersih.

Selain itu, proses belajar mengajar terpaksa mandek lantaran gedung sekolah terendam banjir. Melihat kondisi tersebut, Risma lantas menginstruksikan jajarannya untuk mengupayakan permintaan warga. Menurutnya, Desa Atap, yang merupakan kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T), perlu diutamakan kesejahteraannya.

“Kami juga menangani kawasan tertinggal, terdepan dan terluar. Karena daerah ini adalah daerah perbatasan, maka kami konsentrasi untuk kesejahteraan masyarakat di sini,” kata Risma.

Risma menginginkan kawasan ini didukung penerangan yang memadai. Untuk itu, ia juga melengkapi wilayah ini dengan penerangan dari solar cell. Meski begitu, Risma mengakui ada beberapa permintaan warga yang tidak bisa dipenuhi Kemensos, lantaran bukan wewenang atau area kerja Kemensos, seperti pembangunan jalan-jalan rusak. Terkait permintaan yang belum bisa dipenuhi, karena di luar tupoksi Kemensos, Risma meminta masyarakat untuk mengerti.

“Beberapa permintaan akan didalami dan dipertimbangkan kembali, terutama untuk kepentingan bersama,” kata Risma lagi.[*]

Kompas.com