BatasNegeri – Jelang sore di pengujung tahun 2022, tampak seorang lelaki mengayuh sepeda menuju gerbang perbatasan Indonesia-Papua Nugini (PNG).
Wajahnya mulai ceria tatkala makin dekat melewati pos lintas batas. Karena sadar sebentar lagi sudah sampai tempat tujuan.
Mambes, namanya. Warga negara Papua Nugini itu menempuh jarak puluhan kilometer untuk sampai di Sota. Di situlah sosok paruh baya tersebut akan berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari.
Apa yang dilakukan Mambes adalah contoh aktivitas warga Papua Nugini, terutama yang tempat tinggalnya lebih dekat dengan Indonesia. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota, Merauke, menjadi pilihan terbaik.

“Saya bawa beras, gula, kopi, pinang, dan kebutuhan pokok lainnya dari Pasar Sota,” kata Mambes kepada RRI.co.id setelah selesai berbelanja. Ia tampak senang berbincang menceritakan pengalamannya beraktivitas di Indonesia.
Sebelumnya ia datang melintas perbatasan membawa barang jualan. Saat itu ia membawa daging rusa dan hasil pertanian lainnya.
“Keuntungan dari berjualan di Pasar Sota saya belikan kebutuhan pokok. Setelah itu saya kembali ke Papua Nugini,” ujar Mambes.
Menurutnya berbelanja kebutuhan pokok di Sota lebih murah. Jaraknya juga lebih dekat dari kampungnya di Wariaver.
Rata-rata warga Papua Nugini yang tinggal di dekat PLBN Sota melakukan aktivitas ekonomi sebanyak lima kali dalam seminggu. Mereka merasa sangat nyaman berniaga di Tanah Indonesia.
PLBN Sota yang dibangun relatif megah ini memang salah satunya untuk mengakomodasi warga negara tetangga. Selain yang utama adalah menghidupkan perekonomian masyarakat Sota dan sekitarnya.
Pasar atau ruko-ruko yang ada di kawasan PLBN Sota ini terbuka buat warga Papua Nugini, dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIT. Selebihnya gerbang perbatasan ditutup rapat.
Sejak PLBN Sota diresmikan Presiden Jokowi pada 2020, kemajuan perekonomian di daerah ini begitu terasa. Aktivitas niaga berlangsung ramai, karena ada dua kewarganegaraan yang terlibat di dalamnya.
Tapal batas Indonesia dan Papua Nugini di sektor selatan tersebut ikut dijaga Satgas Pamtas Badak Hitam. Fungsi dari TNI itu untuk pertahanan teritorial sekaligus sosial
PLBN Sota dibangun dengan konsep terintegrasi. Fasilitasnya lengkap mulai bangunan komersial, mes pegawai, tempat ibadah, pasar, jalur pejalan kaki, area parkir, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Keberadaan PLBN Sota menegaskan kedaulatan bangsa sekaligus representasi kawasan timur Indonesia. Tempat ini juga mulai dijadikan destinasi wisata dan kerap kali dikunjungi tamu.
Gerbang PLBN Sota pun segera ditutup. Waktu sudah mendekati jam empat sore. Saatnya Mambes mengayuh sepedanya lagi, pulang menuju tempat tinggal.
Sambil melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan, Mambes tidak lupa mengucapkan terima kasih. Karena keberadaan PLBN Sota sangat membantu ia dan warga Papua Nugini melakukan aktivitas ekonomi.[*]
rri.co.id
More Stories
Cerita Roslinda, Penganyam Bidai Rotan dari Jagoi Babang
Akarbilan, Kuliner Khas Atambua Yang Bisa Dicoba
Postingan Pak Mahfud MD dari Pulau Miangas