4 Juli 2024

batasnegeri.com

Membangun Indonesia dari Pinggiran

Dari Bitung, 2 Perusahaan Indonesia Lepas Ekspor Perdana Produk Hasil Tembakau ke Filipina

BatasNegeri – Dua perusahaan rokok Indonesia, PT Kaltara Jaya Abadi (KJA) dan PT Badannu Sebatik Abadi (BSA) bekerja sama melepas ekspor perdana 50 juta produk hasil tembakau/rokok ke Filipina, dengan nilai ekspor sebesar USD 515.900.

Ekspor Perdana Barang Kena Cukai (BKC) itu diangkut menggunakan Kapal M/L Alkhan, dari Pelabuhan Samudera Bitung dengan negara tujuan Filipina, dilepas dan disaksikan sejumlah pejabat dari Bea dan Cukai.

Gunting pita sekaligus Kegiatan seremonial pelepasan ekspor perdana tersebut dipimpin oleh Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor Bea dan Cukai Bitung Andry Irawan, didampingi oleh Mayor Laut (P) Chryst, yang mewakili Danguskamla Koormada II, Bitung dan Dansatrol Lantamal VIII Manado Kolonel Laut(P) Burhanuddin I.P. 

Demikian dikatakan Ditektur Utama PT Kaltara Jaya Abadi (KJA) Grup Ridwan Alannuary didampingi oleh Wakil Direktur PT Badannu Sebatik Abadi (BSA) Hasanuddin Kasturi, Minggu (23/07/23).

“Kegiatan ekspor ini merupakan wujud dukungan kerja profesional dari PT KJA Group dan PT BSA yang berhasil mengekspor melalui Pelabuhan Bitung. Bea Cukai Bitung memfasilitasi kegiatan yang memberikan pemasukan pajak bagi negara,” kata Ridwan.

Kepada wartawan, Dirut PT KJA ini mengatakan, ekspor perdana rokok yang diselenggarakan di Pelabuhan Samudera Kota Bitung berlangsung sukses.

“PT Kaltara Jaya Abadi (KJA) Grup dan PT Badannu Sebatik Abadi (BSA) sukses melakukan ekspor perdana Barang Kena Cukai (BKC) Selasa (18/07/23) berjalan baik dan lancar,” ujar Ridwan.

Ekspor perdana yang dikemas dalam kontainer kemudian diangkut menggunakan Kapal M/L Alkhan, dari Pelabuhan Samudera Bitung dengan negara tujuan Filipina.

Direktur Utama PT KJA Ridwan Alannuary, mengatakan ekspor perdana tersebut tidak lepas dari peran Presiden Joko Widodo yang menyetujui dibukanya perdagangan daerah perbatasan langsung dengan Filipina.

Direktur muda ini memastikan aktivitas yang baru pertama kali terjadi di Sulawesi Utara (Sulut) itu, tidak hanya mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi tapi juga peningkatan kualitas perekonomian pemerintah, karena telah memberlakukan berbagai kebijakan untuk peningkatan ekspor produk dalam negeri. 

Dasar itulah Ridwan pun mengajak para pemangku jabatan kebijakan perdagangan memperbanyak eksekusi rencana-rencana dalam meningkatkan ekspor, sehingga tidak hanya berwacana tapi melakukannya sampai berhasil.

“Semakin meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi serta tingginya arus lalu lintas perdagangan, kegiatan seperti ini berdampak positif terhadap masyarakat secara langsung karena makin terbuka peluang dalam kegiatan perdagangan global, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki posisi setrategis sebagai penghubung atau wilayah transit perdagangan lintas negara,” jelas Ridwan.

Semuanya itu kata dia, merupakan tanggung jawab telah diberikan kepercayaan untuk menciptakan kenyamanan guna mendukung tercapainya tujuan serta kepuasan dalam pelayanan khususnya ekspor Rokok ke negara luar.[*]

jpnn.com